Oleh: Sheh Shulhawi Rubba.
Alkisah, kita menginjakkan kaki di pulau Jawa terhitung sejak awal tahun 1975. Walhasil sampai sekarang kita tidak menemukan kuliner beras Ketan yang dimasak di dalam tabung batang Bambu dengan air santan. Kuliner itu populer disebut orang Melayu dengan istilah Lemang.
Kita yang lahir dan besar di kampung Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel. Setiap tahun kita menyaksikan warga sekampung yang manggang Lemang semalam suntuk pada malam Jumat di awal bulan Muharram. Lemang tersebut dibawa ke Masjid pada waktu salat Jumat sebanyak jumlah anggota keluarga yang tertulis dalam KK (Kartu Keluarga).
Sekarang kearifan lokal warisan nenek moyang tersebut dilestarikan dalam bentuk Festifal Tahunan kuliner Lemang di Kota Muara Enim Sumsel yang disponsori Direktur Utama PTBA di Tanjung Enim. Hal tersebut sekaligus acara rutin perayaan penyambutan tahun baru hijriah.
Nama kuliner Lemang tersebut ternyata jadi makanan populer masyarakat muslim di pulau Kalimantan, seperti yang pernah kita temukan dan sempat beli Lemang di kota Tenggarong Kaltim. Kuliner tersebut, juga pernah kita temukan ketika di Kuala lumpur Malaysia.
Kemarin waktu umrah ke kota Lahat, kita lupa tidak mampir dan beli Lemang kepada para pedagang Kuliner Lemang di pinggir jalan raya di Desa Tanjung Sirih Pula Pinang.Sebelumnya kita beberapa kali mampir di lokasi tersebut untuk menikmati Ketan Lemang sambil minum kopi bubuk khas Pagar Alam di warung pinggir jalan.
Dalam penelusuran sejarah kuliner Lemang yang populer di tengah masyarakat Melayu ditemukan kisah tokoh pelopor Lemangisasi dari Sumatra Barat sampai ke wilayah negara Malaysia, yaitu seorang ulama sufi kelahiran kota Pariaman Syeikh Burhanuddinal-Syatari yang hidup pada abad ke 17.
Ketika itu tercatat masa awal Islamisasi di sepanjang pesisir pulau Sumatra dari tanah Aceh sampai ke tanah Lampung. Atas dasar sejarah tersebut, bahwa para mubaligh yang keliling dari kampung ke kampung di wilayah kerajaan Islam Melayu. Ternyata mereka berperan aktif dalam sosialisasi menu kuliner Lemang tersebut. Afwan Barokallah Amien.
Senin, 24 Juli 23
Sabdasheh