Notification

×

Iklan

Iklan

Pengertian Nabi dan Rasul.

| Juli 30, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-31T04:39:16Z

Nabi berasal dari bahasa Arab, naba;  yang berarti kabar atau berita. Surat an-Naba'  78 ayat 1 - 2 memperjelas definisi tersebut secara etimologi:  " Apakah mereka sakit bertanya-tanya? Tentang berita yang besar. " 
(QS. an-Naba' 78:1-2) 

Seorang disebut Nabi karena ia mendapatkan dan menyampaikan kabar atau berita dari Allah Swt. Kabar tersebut sering disebut istilah wahyu. 

Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada seorang istrinya (Hafsah) suatu pristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan pristiwa itu (kepada Sisyah) dan Allah memberitahukan hal itu ( pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu muhammad memberitahukan sebagian ( yang diberikan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhamma) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya, siapakah yang memberitahukan ini kepadamu? ' Nabi menjawab, ' telah diberitakan kepadaku oleh Allah yang maha mengetahui lagi maha mengenal. " ( QS. at-Tahrim 66:3). 

Kata rasul  dalam bahasa Arab berarti utusan. Secara istilah, rasul berarti seorang manusia yang dipilih oleh Allah SWT sebagai utusan Allah SWT sebagai Umat manusia untuk menyampaikan ajaran agama Samawi (ajaran mengesankan Allah). Definisi ini menggambarkan secara jelas bahwa rasul merupakan manusia terbaik (pilihan) sehingga apa yang di bawa, dikatakan, dan dilakukan oleh rasul merupakan sesuatu yang terpilih  terbaik, dan mulia. 

Rasul juga mempunyai pengertian sebagai orang yang diutus dan ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjalankan tugas tertentu dan bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi serta melaporkan hasilnya kepada Alloh SWT. 

"Sesungguhnya aku akan mengirim sesuatu kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan aku (akan)  menunggu apa yang akan dibawah kembali oleh utusan-utusan itu. "
(QS. an-naml  27:35) . 

"Kemudian kami utus (kepada umat-umat itu), rasul-rasul kami berturut-turut. Tiap-tiap rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya  maka kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain dan kami jadikan mereka buah tutur (manusia). Maka kebiasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman. "
QS. al-Mu'minun 23:44) . 

Kesimpulannya adalah, rasul dan nabi sama-sama memperoleh wahyu dari Allah SWT. Perbedaannya adalah pengertian rasul lebih luas daripada nabi. Rasul mendapatkan wahyu berupa syariat dan ditugaskan untuk menyampaikannya kepada umat manusia, sedangkan nabi mendapatkan wahyu, tapi tidak berkewajiban menyampaikannya. Artinya, setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak setiap nabi merupakan rasul. Pengertian lainnya, rasul adalah seorang penerima wahyu berupa sayariat baru, sedangkan nabi diutus untuk mengukuhkan syariat sebelumnya. 

Definisi tersebut sebagaimana diisyaratkan dalam sabda Nabi Muhammad Saw, "Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat dimana kulihat para nabi yang disertai pengikutnya, nabi yang diikuti satu dua orang, serta nabi yang tak ada pengikutnya." 

"Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan Ayat-ayatnya ; dan Allah Maha Mengetahui dan maha bijaksana. " 
(QS. al-hajj 22:52).


Sumber:  Ensiklopedia Nabi Muhammad SAW.  Jilid 1.
×
Berita Terbaru Update