Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Sore ini kita mendengar kabar dari seorang sekuriti di Perumahan Puspa Garden Candi Sidoarjo Jawa Timur, warga kampung yang bernama Tn Agus yang merupakan tetangga kita sendiri wafat dan konon akan dimakamkan pada malam ini juga. Mungkin al-maghfur lahir pada bulan Agustus yang sekarang disebut Bulan Merah Putih yang bermakna bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selama ini yang kita ketahui dari karib kerabat dan sahabat karib di kampung halaman yang bernama Tn Agus. Mereka itu lahir pada bulan Agustus sama seperti nama warga negara lain yang pakai nama bulan tahun Masehi, misalnya nama Tn Januar (01), Tn Febrianto (02), Tn Martin (03), Tn Aprilian (04), Pn Maya (05), Tn Juniarti (06), Pn Juliana (07) Tn Agus (08), Tn Septian (09), Pn Oktavia (10), Pn Novita (11), dan Pn Desy (12).
Alkisah dua tahun lalu, kerabat kita di desa Gedung Agung Merapi Timur Lahat Sumsel melahirkan seorang putra yang diberi nama Tn Imam Halimi sebagai ayah kandungnya, yaitu Tn Muhammad Luthfi Anoraga. Atas dasar bayi itu lahir pada tanggal 09 September 21 di musim Covid-19, kita pernah mengusulkan nama yang mengandung nilai historis yaitu Tuan Qarun Septinain (090921 covid-19).
Kalau saja setiap hari di bulan Agustus lahir bayi yang diberi nama Tn Agus man dan Pn Agus tina di wilayah Nusantara sebanyak rerata 10 orang, berarti dalam setahun tercatat nama sekitar 310 orang. Pada abad milenium ini jumlahnya sudah mencapai 23 x 310 jiwa = 7.130 0rang. Mereka itu Group Agustusan atau Jamaah Agusiawi
Kemarin ada berita di layar kaca yang menarik di Kota Lumajang Jawa Timur, bagi mereka yang bernama Tn Agus dengan syarat menunjukan KTP. Mereka akan mendapatkan hadiah berwujud cukur gratis dari salon tukang cukur kenamaan di Lumajang selama bulan Agustus (Merah Putih)
Hal tersebut juga berlaku bagi warga negara yang bernama bulan tahun Hijriah, seperti nama Tn Muharam (02), Tn Safar (02), Tn Rajab (07), Tn Syakban (08), Tn Ramadan (09), Tn Syawal (10) dan nama lainnya, seperti Tn Sauman (Puasa), dan Tn Asyura (Muharram).
Salah seorang tetesan darah Puyang al-Basri yang lahir di Kenduren Demak Jawa Tengah pada tanggal 12 April 2022, bertepatan bulan Ramadan 1443 diberi nama Tn Ramadani yang kita panggil Gus Rama (Raja dan Mawaddah), yang sekarang mulai pintar berjalan sendiri. Afwan Barokallah Amien.
Selasa, 15 Agustus 23
Sabdasheh
