Ali bin Ahmad Baktsir lahir di Surabaya pada 15 Dzulhijjah tahun 1328 Hijriyah atau 21 Desember 1910 M dari orang tua keturunan Arab. Ayahnya bernama Ahmad Baktsir dan ibunya Nur Bobsaid.
Ketika usianya mencapai 10 tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Hadhramaut untuk memperoleh pendidikan dilingkungan Islam dan budaya Arab yang murni. Bersama dengan saudara-saudaranya ia tiba di kota Seiyoun, Hadrhama, pada tanggal 15 Rajab tahun1338 H (5 April 1920). Di kota ini ia mendaftar di madrasah An nahdhah al-Ilmiyyah belajar bahasa Arab dan Syari'ah pada seorang Syekh Besar Al Qadhie Muhammad bin Muhammad Baktsir. Bakatnya yang besar dalam bidang sastra mulai terlihat. Pada usia 13 tahun ia mulai menyusun syar'inya sendiri.
Ketika ayahnya wafat pada 3 Februari 1925, Ali Baktsir berusia 15 tahun, ia menulis sebuah puisi elegi yang terdiri dari 70 baris untuk mengenang dan menghormati ayahnya. Setelah lulus dari madrasah An Nahdhah, ia kemudian mengabdi sebagai pengajar dan kepala sekolah disekolahan tersebut. Selama hidup di kota Seyoun, ia aktif dalam kegiatan sastra dan terlibat dalam penerbitan majalah At Tahdzib.
Sumber: Buku Kembalinya Surga yang Hilang.
Alfatikha...
