Oleh Sheh Sulhawi Rubba.
Dalam kitab suci al-Quran terekam beragam kisah tentang balita, seperti kisah Nabi Musa AS yang dihanyutkan ibunya di Sungai Nil, lalu menjadi anak angkat Raja Firaun di Mesir.
Kemudian kisah tentang Nabi Isa al-Masih yang dilahirkan Bunda Marya di Yerusalem Palestina. Beliau sejak lahir sudah bisa bicara kepada orang dewasa yang bertanya tentang status dirinya sebagai Rasul Nasional buat Bani Israil ketika itu.
Sekarang kita bertanya kepada para pakar sosiologi dan psikologi anak-anak. Dari ribuan Orator ulung di muka bumi, seperti profil Presiden Soekarno yang pintar pidato di atas podium dalam membakar semangat jihad. Apakah beliau dan ribuan Orator lainnya, mereka sejak balita sudah pintar bicara kepada orang banyak di tengah masyarakat ?
Seorang bayi yang bernama Tn Danish al-Basri bin Sabil bin Hasbullah bin Surnawi bin Rubah bin Mistar al-Basri yang baru berusia 3 bulan tampak lucu, ketika diajak guyonan ibunya dengan suara ocehan yang menarik hati dan menyenangkan keluarga.
Muncul sebuah pertanyaan di dalam hati.
Apakah balita yang semacam ini akan menjadi seorang orator di atas podium, seperti Profil Ketua Umum Partai NU Dr. KH.Idham Chalid asal Kalimantan Selatan dalam kampanye politik, atau KH. Zainuddin MZ yang dikenal dengan istilah Dai Sejuta Umat.
Termasuk tetokoh Islam lainnya yang pandai presentasi di forum seminar ilmiah, seperti Dr. Sri Mulyani Pakar Ekonomi Indonesia sebagai pewaris ilmu Nabi Yusuf AS yang selalu bicara di atas dasar fakta fakta ilmiah di forum internasional. Barokallah Amien
Rabu, 09 Agustus 23
Sabdasheh
