Ketika Islam bersentuhan dengan manusia, baik sebagai obyek maupun subyek ajaran Islam, maka terjadilah adaptasi dan komodifikasi. Islam sebagai Agama Tauhid tetap suci dan sakral. Adapun praktik keagamaan terutama yang berkaitan ritual sosial (mu'amalah) beririsan dengan budaya dan tradisi lokal yang membumi.
Kiranya, itulah konteks, mengapa dalam surat Al-Hujurat ayat 13, Allah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikannya bersuku-suku serta berkabilah, agar saling mengenal dan memahami. Ini adalah ayat sosiologis yang bersandar pada pijakan teologis, vertikal sekaligus horisontal.
Kiranya, itulah konteks, mengapa dalam surat Al-Hujurat ayat 13, Allah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikannya bersuku-suku serta berkabilah, agar saling mengenal dan memahami. Ini adalah ayat sosiologis yang bersandar pada pijakan teologis, vertikal sekaligus horisontal.
Buku Islam, Lokalitas dan Kebhinekaan ini, adalah ikhtiar untuk memotret kontruksi keberislaman sebagian etnis Nusantara. Dengan memahami relasi Islam-lokalitas ini diharapkan dapat memperkaya keberislaman sekaligus memperkokoh harmoni sosial dalam bingkai kebhinekaan.
Buku ini di Tulis oleh Prof. Dr.
Abdul. Halim. M. Ag.