Notification

×

Iklan

Iklan

Kairo Kota Seribu Menara 9 (Sembilan)

| Agustus 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-24T04:55:20Z
Kairo Sebagai Pusat Pemerintahan 3 (tiga) 

Fatimiyah mencapai kemajuan yang pesat dalam administrasi negara. Dalam merekrut pegawai, dinasti ini lebih mengutamakan kecakapan dibandingkan keturunan. Toleransi pun dikembangkan. Penganut Sunni yang profesional pun diangkat kedudukannya laiknya penganut Syiah. Toleransi antar Umat beragama pun begitu tinggi. Siapapun yang mampu bisa duduk di pemerintahan. 


Pada akhir masa kejayaan Fatimiyah, Kairo hampir saja jatuh kedalam kekuasaan tentara salib pada 1167. Untunglah, Panglima Salhuddin al-Ayyubi berhasil menghalaunya. Sejak itu, Salahuddin mendeklarasikan kekuasaannya dibawa bendera dinasti Ayyubiyah, yang beraliran Sunni. Dinasti itu hanya mampu bertahan selama 75 tahun. 

Kairo kemudian diambil alih oleh Dinasti Mamluk menjadikan Kairo sebagai pusat pemerintahannya. Setelah Baghdad dihancurkan bangsa mungul pada 1258, mesir adalah target mereka selanjutnya. Namun, pasukan Hulagu Khan tak mampu menembus benteng pertahananan Kairo. Selama periode itu, Kairo menjadi salah-satu pusat kebudayaan Islam dan gudang-gudang perdangan untuk Eropa dan dunia Timur. 

Setelah itu, Kairo dikuasai Turki Utsmani. Sejak itu, kota ini sempat tenggelam dari percaturan. Kairo kembali menggeliat ketika Muhammad Ali Pasya memimpin Mesir. Kota itupun menjelma sebagai pusat pembaruan Islam abad modern. 

Sumber:  Encyclopedia Of Islamic Civilization. 

Bersambung.... 

×
Berita Terbaru Update