Notification

×

Iklan

Iklan

Kandungan Filsafat Bhinneka Tunggal Ika

| Agustus 16, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-16T12:34:24Z
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Sebuah renungan yang perlu dilontarkan pada malam syukuran Tahun Baru ke 79 Indonesia Merdeka kepada warga kampung yang hadir, dengan cara berpikir mundur ke belakang.


1. Andaikan tanpa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno Hatta pada Jumat, 17 Agustus 1945.
Mungkinkah Tn Jokowi berstatus Presiden RI yang ke 7 ?

2. Andaikan Tentara Nipon tidak masuk ke Nusantara pada tahun 1942.
Apakah tetap terbentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) ?

3. Andaikan kerajaan Belanda tidak pernah datang ke Nusantara.
Apakah NKRI tetap lahir sebagai salah satu negara di dunia dengan filsafat Pancasila ?

4. Andaikan pedagang Arab tidak pernah bicara tentang Islam kepada pribumi pada abad ke 8.
Apakah warga di pelbagai pulau di wilayah nusantara masih berstatus penganut agama Budha, Hindu, termasuk kepercayaan animisme dan dinamisme ?

5. Andaikan Nabi Muhammad SAW lahir di Pulau Jawa pada abad milenial sebagai Rasul Global dengan status Proklamator Islam.
Apakah bacaan takbir dalam salat lima waktu tetap berbunyi Allahu Akbar ?

Dalam renungan di malam Kamis ini, semoga kita sebagai bangsa Indonesia tetap bersatu padu dalam berbagai bentuk persaudaraan, yaitu dalam bingkai saudara se bangsa, se tanah air, se-agama, se-perjuangan, se-pupu dan saudara se-kampung halaman dalam status kita yang berbeda-beda. Itulah makna yang terkandung dalam *Filsafat Bhineka Tunggal Ika. Afwan Wallahu aklam

Rabu, 16 Agustus 23
Sabdasheh
×
Berita Terbaru Update