Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah dari Kerajaan Sriwijaya ke Indonesia

| Agustus 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-15T04:11:10Z
Oleh: Sheh Sulhawi Rubb

Dalam goresan sejarah nasional bangsa Indonesia, mungkin bisa diawali dari status kisah kerajaan Sriwijaya yang pusatnya di kota Palembang pada abad ke 7. Konon status kota Palembang yang berada di pinggir Sungai Musi termasuk kota tertua di Asia Tenggara. Pada saat itu Nabi Muhammad sebagai Rasul Global baru saja lahir di kota Makkah di Jazirah Arab.

Konon dua abad kemudian, pedagang Arab yang berstatus muslim masuk ke Nusantara dan membawa ajaran Islam. Setelah Islam dianut pribumi yang semula beragama Budha dan Hindu termasuk Animisme dan Dinamisme di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai ke kepulauan Maluku. Berdiri Kerajaan Islam di Nusantara yang jumlahnya puluhan kerajaan termasuk kesultanan Palembang.


Kemudian datang kolonial Eropa seperti Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda yang diawali dengan misi perdagangan yang disebut VOC. Setelah itu mereka berkuasa dengan sebutan Hindia Belanda yang menaklukkan semua kerajaan Islam dari Aceh sampai ke Tidore di Kepulauan Maluku.

Dalam kekuasaan kolonial dari Eropa tersebut masuk para missionaris yang melakukan program Kristenisasi di wilayah Nusantara terhadap warga pribumi yang bukan muslim, seperti warga di pedalaman Tanah Papua yang menganut faham animisme dan dinamisme. Dengan itu Bumi Cendrawasih disebut dengan pulau Injil di masa Kolonial Belanda yang saat ini diabadikan di kota Manokwari Papua Barat.

Atas hutang Budi terhadap warga pribumi di pelosok tanah air Indonesia, kolonial Belanda membuat kebijakan mendirikan lembaga pendidikan formal buat anak anak bangsawan. Dengan itu, warga pribumi mulai mengenal huruf latin dan bisa berhitung seperti bangsa Eropa.

Ketika kita tawaf di Bumi Sriwijaya bulan lalu, timbul sederet pertanyaan di dalam hati kita, setelah mengetahui Kesultanan Palembang ditaklukkan Kolonial Belanda pada awal abad ke 19. Pertanyaan itu antara lain ;

1. Apakah sejumlah infrastruktur yang sudah ada pada saat ini, seperti Bandara, Rel kereta api, jalan raya sudah terbangun tanpa kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu ?

2. Apa saja infrastruktur yang sudah dibangun sebagai warisan budaya Islam pada masa Kesultanan Palembang yang dikenal dengan Kerajaan Darussalam sebelum kedatangan Hindia Belanda ?

3. Apakah kita tidak perlu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadiran Kolonial Belanda yang telah berperan aktif dalam prihal membidani Kelahiran NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang diproklamasikan oleh Soekarno dan Muhammad Hatta pada Jumat, 17 Agustus 1945 ?

4. Masih setumpuk pertanyaan lain yang perlu dicari jawabannya oleh generasi muda yang sekarang disebut kaum milineal. Afwan Barokallah Amien 




Senin, 14 Agustus 23
Sabdasheh
×
Berita Terbaru Update