Notification

×

Iklan

Iklan

Melihat Kairo Lebih Dekat 5 (lima)

| Agustus 16, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-16T08:38:44Z
Demokratisasi Media

Meski dalam tekanan rezim penguasa yang otoriter, demokradi di negeri ini memiliki tempat yang cukup tinggi. Dalam penerbitan pers, modalnya, Mesir menganut sistem kelembagaan. Setiap lembaga atau partai politik berhak menerbitkan lebih dari satu Media cetak. 


Ada beberapa lembaga pers nasional yang meluncurkan Media cetak dalam jumlah besar. Salah satunya adalah lembaga al-ahram, yang menerbitkan surat kabar harian al-ahram (berbahasa Arab), mingguan al-Ahram Weekly (berbahasa Inggris), dan al-Ahram Hebat (Berbahasa Perancis). Distribusinya meluas hingga Amerika dan Eropa lewat jasa satelit. Al-Ahram juga menerbitkan majalah dan buku-buku. 

Persatuan Radio Televisi Mesir (It-tihad al-Idza'ah WA at Tiliviziyyun) dan Pusat informasi Nasional (State Information Service) turut berperan dalam penyebaran informasi. Radio Nasional Mesir berdiri dan mulai dioperasikan pada 31 Mei 1934 oleh sebuah perusahaan asing. Radio ini kemudian dinasionalisasi pada 1947. Sedangkan Televisi Nasional Mesir mulai dibangun pada tahun 1952 dengan bantuan Dana dari AS dan baru mulai beroperasi pada tahun 1960. Keduanya merupakan Radio dan Televisi pertama di Timur Tengah. 

Stasiun Radio terbesar adalah al-Qahirah al-Qubra. Radio ini mengudara selama 18 jam setiap hari, bisa di tangkap diluar negeri, dan diudarakan dalam 40 bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia. Di samping Radio Nasional, terdapat pula 12 Radio daerah, seperti Saut al-Arab, asy-syabab wa ar-Riyadah, asy-Syarq al-Ausat, dan Radio Tantha. Ada juga Siaran Radio khusus Al-Qur'an, yakni Idza'ah al-Qur'an  al-Karim, yang dipancarkan dari Kairo. 

Tekevisi Mesir memiliki dua saluran yang disiarkan secara Nasional dari Kairo keseluruh Wilayah Mesir dan sekitarnya, yaitu Channel 1 (Bahasa Arab) dan Channel 2 (Bahasa Arab, Inggris, dan Prancis). Televisi ini menggunakan sistem kabel untuk menyiarkan program-programnya ke seluruh Negara Arab, dengan memanfaatkan satelit Arab satu III. Sekitar awal tahun 1997, setelah satelit komunikasi Nile-Sat diluncurkan, Channel 1 dan Channel 2 dapat ditangkap dengan jelas diseluruh pelosok Wilayah Mesir. Selain dua saluran Nasional tersebut, televisi Mesirpun memiliki saluran daerah. Kementrian penerangan juga membangun stasiun Televisi Channel 9 di Luxor guna mengangkat Peninggalan-peninggalan kuno di Provinsi itu sekaligus memperkenalkan Luxor sebagai obyek Dunia. 

Televisi Mesir  juga memiliki saluran Internasional ESC (Egyption Satelit telkom Channel), yang menggunakan Satelit telkom Eropa Eurostel, untuk menyiarkan program-programnya dalam Bahasa Arab ke kawasan Eropa, Amerika, Arab, dan Afrika. Saluran RSC II yang dinamakan Sangat an-Nil ad-Dauliyyah atau Nile TV di tayangkan dalam Bahasa Inggris dan Prancis melalui pemanfaatan satelit Intelsat dan Satelit Skandinavia yang bisa menjangkau seluruh Wilayah Mesir hingga ke Amerika Selatan  AS, Eropa, Afrika, dan Asia Timur. Dengan dukungan media yang demikian luas Jangkauannya, Mesir dapat mempromosikan Negaranya sebagai Negara yang Patut dikunjungi para Wisatawan, di samping peneliti, akademisi, dan pengusaha. 

Mesir sangat agresif dalam menjual Pariwisata budayanya. Devisa yang diperoleh mencapai US$545 juta, dengan jumlah Wisatawan melampaui 2 juta orang setiap tahunnya. Dari terusan Suez. Mesir menyimpan harapan pemasukan yang tinggi pula. Peningkatan devisa lewat sektor ini disebabkan bertambahnya jumlah kapal-kapal gas dan kontainer yang melewati terusan dalam kapasitas angkut 23 juta ton. 

Untuk itu, penggalian terusan Suez juga ditingkatkan hingga kedalaman 60 kaki. Sedangkan perolehan dari pajak cuma sebesar 19  pound Mesir. Ini berkaitan dengan kebijakan Pemerintah yang menurunkan nilai pajak dan memperbesar subsidi demi stabilitas politik dalam negeri. 

Bidang pertahanan dan keamanan juga menjadi fokus Utama pemerintah negeri ini. Sebagai kekuatan ketiga dalam peta MiliterTimur Tengah, setelah Israel dan Suriah, serta tergolong yang terkuat di Afrika, Mesir tak segan mengeluarkan ongkos tinggi bagi kementrian pertahanan dan angkatan bersenjata. 

Sumber: Encyclopedia of Islamic Civilization. 

Bersambung... 
×
Berita Terbaru Update