Lahir di Tengah Kemunduran dan Tekanan
Ayahnya adalah seorang pejabat penghulu yang memimpin Masjid. Nawawi merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara dan merupakan keturunan Kesultanan yang ke -12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon). Nawawi lahir ketika Banten dalam posisi tercengkram oleh kekuasaan Belanda sehingga kondisinya memang serba terbatas.
Syaikh Nawawi lahir di Tanara, Serang, Banten. Nama kecilnya Abu Abdul Mu'ti Muhammad Nawawi bin 'Umar bin 'Arabi (Nawawi). Beliau lahir pada tahun 1230 H atau 1813 M, ayahnya bernama Umar bin Arabi dan ibunya bernama Zubaedah.
Ayahnya adalah seorang pejabat penghulu yang memimpin Masjid. Nawawi merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara dan merupakan keturunan Kesultanan yang ke -12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon). Nawawi lahir ketika Banten dalam posisi tercengkram oleh kekuasaan Belanda sehingga kondisinya memang serba terbatas.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah bahwa Banten menjadi pelabuhan perdagangan Internasional bermula ketika Malaka telah menjadi bandar besar di Asia Tenggara disekitar pertengahan abad ke -15 sampai dekade pertama abad ke-16.
Semarak perniagaan di pelabuhan Banten dengan hasil rempah-rempahnya membuat Portugis ingin menguasai pelabuhan tersebut. Namun, niat Portugis ini berhasil digagalkan oleh Fatahillah, yang dalam tahun 1525 telah berhasil menguasai Banten.
Di bawah pemerintah Fatahillah, kemajuan Banten Mulai dirasakan. Agama Islam berkembang dengan damai dan pesat hingga benar-benar mengajar.
Prestasi Fatahillah ini selanjutnya dikembangkan oleh Maulana Hasanuddin yang sejak tahun 1552 memegang tongkat estafet kekuasaan Banten. Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten telah menjadi bandar terbesar di seluruh Nusantara.
Bandar Banten tidak hanya dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Nusantara, tetapi juga pedagang-pedagang Luar Negeri, yaitu dari Gujarat, Persia, Cina, Turki, Pegu, Keling, bahkan juga pedagang-pedagang Portugis.
Sumber: MANAWA (Majmu'ah Nawawi Al-Bantani)
Bersambung.....