Oleh: Sheh Sulhawi Rubah.
Alkisah pada tahun 2019, ketika Capres Jokowi mengumumkan Cawapres KH. Ma'ruf Amin, Rois Am PBNU hasil muktamar di Jombang Jawa Timur pada detik terakhir di kantor KPU atas bisikan Ketua Umum PDI-P Pn Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden RI ke 4.
Pada saat itu hampir semua orang yang hadir kaget, khususnya warga Madura di Sampang dan yang tersebar di semua pelosok wilayah Nusantara. Kenapa ? Karena beberapa hari sebelumnya sudah tersiar kabar di media nasional, bahwa Cawapresnya adalah tokoh nasional asal Madura, Tn Mahfud MD yang dikenal Pakar Hukum Tata Negara.
Dalam riwayat hidup beliau tercatat, bahwa Tn Mahfud MD adalah salah seorang aktivis HMI di Universitas Islam Indonesia. Kemudian setelah berstatus Profesor di UII, Mahfud MD menjadi anggota DPR RI dari fraksi PKB hasil pemilu 1999. Setelah itu dipilih dan diangkat Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Menteri Pertahanan.
Dengan demikian status beliau termasuk salah seorang tokoh NU yang sama seperti status mantan Wapres Tn Jusuf Kalla dan mantan Mendikbud Tn Mohammad Nuh dari anggota KAHMI. Namun bukan tokoh NU yang aktif dalam ormas seperti Wapres KH. Ma'ruf Amin dan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Ketua Umum PBNU 3 priode (1984-1999).
Kenangan pada tahun 1975, ketika kita mulai kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, salah seorang sahabat karib kita di Fakultas Adab al-maghfur Tn Abdul Aziz Medan etnis Madura. Demikian pula tetangga kita di Jalan Ikan Gurami Surabaya pada saat itu banyak yang berbahasa Madura.
Ketika kita tawaf di pulau Kalimantan, kita bertemu dan ngobrol dengan ratusan etnis Madura yang merantau di wilayah etnis Dayak dan Melayu. Mereka itu berdomisili di Singkawang setelah mereka terusir dari Kabupaten Sambas dan Bengkayang akibat perang antar suku pada tahun 2000. Kita juga pernah bertemu dengan etnis Madura di Tanah Papua yang berprofesi sebagai pedagang dan biro jasa yang jumlahnya ribuan orang.
Terkait dengan tahun politik sekarang ini, yang kita faham selama ini, bahwa ikatan kekeluargaan etnis Madura di wilayah Nusantara sangat kuat. Maka dengan itu, hal yang sangat wajar dan laik bila Tn Mahfud MD sebagai tokoh NU kesayangan Gus Dur, kelahiran kota Sampang Madura menjadi kandidat calon wakil presiden.
Kita baca dari media sosial, bahwa PDI-P yang pernah melamar 10 orang kandidat calon wakil presiden Tn Ganjar Pranowo. Sekarang sudah mengerucut pada 5 nama tokoh nasional, salah seorang diantaranya bernama Tn Mahfud MD. Dalam hal cawapres ini, kita juga pernah membaca, bahwa beliau enggan berstatus cawapres Tn Anies Rasyid Baswedan yang dicalonkan Partai Nasdem dalam koalisi perubahan, karena dinilai antitesa Presiden Jokowi. Afwan Barokallah Amien.
Ahad, 20 Agustus 23
Sabdasheh
Editor: Abdul. Chalim.
