Notification

×

Iklan

Iklan

Percikan karya Sastra dari Yogyakarta.

| Agustus 20, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-20T13:12:22Z
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba. 

Alhamdulillah pagi ini kita dapat kiriman video dari sahabat karib di Bondowoso yang setiap hari kita bertukar informasi via WA. Video ini berdurasi 8.20 menit yang merupakan karya sastra tentang Profil seorang sufi wanita yang berdomisili di wilayah Yogyakarta dalam status tunanetra. Jalan ceritanya mengalir seperti air sungai yang bersumber dari air terjun di lereng Gunung Merapi sampai ke laut pantai selatan.


Inti sari cerita adalah tentang Status Sadakah sebagai kewajiban bagi umat beragama di tengah kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Kita pernah merumuskan dalam Pancasila Islam tentang status Sadakah pada urutan yang ketiga,setelah Salat (2) dan sebelum Safari (4). Yang pertama Syahadat dan yang kelima Puasa atau Saum atau Siyam.

Sadakah itu terbagi dalam dua kavling besar, yaitu Kavling Sadakah Material dan Kavling Sadakah Immaterial. Dalam kavlingan Sadakah Immaterial disebut dengan istilah zikir, doa, senyum, wirid, nasehat, fatwa dan yang lainnya, termasuk.amaliah menyingkirkan duri dan paku di tengah jalan raya.


Sedangkan kavling Sadakah Material terbagi lagi dalam sederet istilah dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, yaitu Sadakah Infak, Zakat, Wakaf, Hadiah, Hibah, Waris, Kafarat, Qurban, Akikoh, Dam, Nazar, Mahar, Fitrah, termasuk Traktir, Sangu, Iuran, Sawiran dan istilah yang lainnya.

Umat Islam sangat membutuhkan banyak sastrawan yang bisa menyajikan pesan agama dalam bentuk cerita. Mereka itu adalah pelaku dakwah bial-Qishah di tengah masyarakat melalui lisan dan tulisan. Kitab suci al-Quran telah memberikan contoh yang terbaik, bahwa isi kandungannya tentang aneka ragam kisah makhluk yang hidup di muka bumi.

Kisahnya disajikan dalam ungkapan rangkaian kata pilihan dalam kalimat yang sederhana namun bernilai sastra, seperti kisah Nabi Isa al-Masih sebagai Rasul Nasional buat Bani Israil. Atas dasar itu ribuan ayat suci dan puluhan surat dalam al-Quran mudah sekali dihafal oleh para murid di majlis taklim, seperti para santri di pondok pesantren. Afwan Barokallah Amien

Ahad, 20 Agustus 23
Sabdasheh
×
Berita Terbaru Update