Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Kemarin kita membaca sebuah artikel tentang 23 orang nenama pahlawan nasional yang tercatat sebagai warga Muhammadiyah. Dua orang diantaranya adalah Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno dan Pn Fatmawati istri beliau yang menjahit bendera Merah Putih.
Sebuah kajian yang menarik di majlis taklim, jika berdasarkan pada keimanan umat Islam, ketika Tn Soekarno masih dalam kandungan. Apakah sudah tertulis di blue print ciptaan Tuhan tentang riwayat hidupnya, bahwa beliau pada Jumat, 17 Agustus 1945 akan menjadi tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia setelah menikahi Pn Fatmawati di Bengkulu. Kemudian beliau berstatus sebagai Presiden NKRI yang pertama.
Jika hal itu demikian, berarti Tuhan Allah SWT di atas Arasy telah menetapkan pada tahun 1900 an, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia akan terwujud dan diproklamasikan kemerdekaannya pada Jumat, 17 Agustus 1945 oleh Dwitunggal Soekarno Hatta..
Sebuah opini muncul di media sosial. Andaikan saja pada saat ini, kita masih dalam status kekuasaan Hindia Belanda. Hal yang mustahil Tn Jokowi akan berstatus sebagai Presiden Indonesia yang ke 7 hasil pemilu 2019. Demikian pula para pejabat publik lainnya seperti Gubernur, Bupati, Walikota sampai ke para ratusan ribu kepala desa di wilayah Nusantara yang dipanggil Lurah.
Tahun lalu, kita pernah memberi saran kepada kerabat Tn Imam Halimi yang sedang mengantarkan putranya Tn Muhammad Dzaki Anoraga ke Pontren di Malang. Supaya mereka yang dari Trenggalek mampir sejenak di kota Blitar untuk berziarah ke makam Presiden Dr. Ir. Ahmad Soekarno sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Beliau termasuk kategori tokoh yang disebut Puyang dalam dunia politik. Afwan Barokallah Amien
Sabtu, 19 Agustus 23
Sabdasheh
