Oleh: Sheh Sulhawi Rubba.
Kita faham melalui medsos, bahwa sahabat kita yang bernama Prof Dr KH M Roem Rowi yang disebut al-Hafidz telah berpulang ke Rahmatullah. Beliau tercatat dalam sejarah di kampus Islam Wonocolo sebagai salah seorang dosen UINSA Surabaya yang meraih gelar Doktor (Ph D) di kampus Universitas al-Azhar Kairo Mesir. Sebait doa buat arwah al-maghfur, al-Fatihah.
Puluhan dosen UINSA Surabaya seperti beliau yang setelah lulus dari pondok pesantren di Gontor Ponorogo Jawa Timur melanjutkan studi di Timur Tengah seperti Ust Mufti Labib , Ust Murtafie Harris , Ust Rozaqul Arif dan lainnya. Dalam kurikulum studi di Al-Azhar University, sarjana yang bergelar LC (S1) hafal kitab suci al-Quran 10 Juz, gelar MA (S2) hafal 20 juz dan gelar PhD hafal 30 juz. Mereka berhak disebut sebagai al-Hafidz yang dipanggil Syeikh.
Profesor Roem Rowi adalah sahabat karib Syeikh Abdul Salam Panji Gumilang pimpinan Pontren al-Zaytun di desa Gantar Indramayu Jawa Barat. Mereka berdua adalah putra terbaik kelahiran Gresik dalam status sesama alumni Pontren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.
Sebetulnya Prof Roem Rowi ketika masih hidup bisa dijadikan salah seorang Nara sumber info tentang eksistensi Pontren al-Zaytun yang menjadi polemik sampai saat ini. Kita tau pada awal tahun 2000an, Prof Roem Rowi secara rutin mengantarkan ribuan umat Islam dari Surabaya dan Jawa Timur ke Indramayu untuk mengenalkan profil Pontren al-Zaytun.
Kita kenal Prof Roem Rowi sejak beliau masuk kampus IAIN Sunan Ampel pada tahun 1980an setelah dia meraih gelar Master of Art di Kairo Mesir. Kita sering bertemu beliau ketika beliau berstatus sebagai Direktur Pascasarjana dan status kita pada saat itu sebagai mahasiswanya.
Kita tau bahwa beliau hamba Allah yang khusyuk, tekun dan rajin, dikenal mahasiswa orang yang sangat disiplin dalam urusan administrasi. Afwan Barokallah Amien
Ahad, 13 Agustus 23
Sabdasheh