Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Alkisah ketika mantan Presiden HM Soeharto wafat pada Ahad, 27 Januari 2008, pada saat itu kita berada di Yogyakarta. Kita sempat ikut acara tahlilan malam pertama seusai Salat Magrib di Kemusuk Sedayu Bantul Yogyakarta di rumah saudaranya Tn Probosutedjo. Besok harinya kita naik travel ke Solo mau ikut ke pemakaman beliau di Astana Giribangun Matesih Karanganyar Jawa Tengah.
Tujuan kita ke Yogyakarta pada saat itu ingin bertemu Tn Amien Rais mantan Ketua MPR RI (2009-2004) di rumahnya untuk konsultasi atas usaha penerbitan buku yang berjudul Emha Sheh Harto Presiden Seribu Satu Masjid. Selain itu, kita ke Jakarta datang ke rumah Mbak Tutut (Siti Hardiyanti Rukmana) di jalan Cendana Jakarta Pusat.
Kemudian setelah kita merumuskan Pancasila Islam dengan istilah SISALIM (Lima Sila Sa) yaitu 1. SyA-hadat, 2. SA-lat, 3. Sa-dakah, 4. SA-fari dan 5. SA-um atau Pua-SA. Rumusan tersebut dibukukan dengan judul Reformulasi Pilar Islam Qaul Ulama, Qaul Nabi dan Qaul Sheh sebagai salah satu pedoman bagi umat Islam pada saat ini dan hari esok. Buku tersebut dikirim kepada KH. Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI (Majlis Ulama Indonesia) di Jakarta Pusat.
Terkait dengan rumusan Pancasila Islam tersebut yang kita masukkan dalam salah satu bab di buku Profil Marga Gedung Agung Merapi Lahat Miniatur Kesultanan Palembang yang kita terbitkan pada tahun 2020. Buku tersebut kita kirimkan kepada Presiden Jokowi di istana Bogor Jawa Barat. Status buku adalah Pusaka Pustaka di kantor Desa di Kecamatan Merapi Timur Lahat Sumsel.
Dalam status ini, kita ingin mengungkapkan tentang percikan pengalaman kita berkirim surat kepada para pejabat negara di ibukota Jakarta termasuk kepada mantan Presiden RI ke 5 Pn Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Tn Jusuf Kalla, Pejabat Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan tetokoh nasional yang lainnya.
Sekarang kita sadar dan menyadari, bahwa status rakyat jelata seperti kita yang tinggal di kampung. Ternyata jangan terlalu banyak berharap akan mendapatkan tanggapan dari mereka, kecuali jika kita punya prestasi yang luar biasa, seperti Profil Ibu Ida Dayak yang ahli dalam penyembuhan penyakit tulang dengan minyak gosok asli Suku Dayak Kalimantan.
Sekalipun demikian, andaikan suatu saat nanti ada perhatian dari Presiden Jokowi di istana Bogor. Kemudian kita bisa bertemu sekejap dan berjabat tangan dengan beliau, hanya satu permintaan, yaitu kita ingin mewujudkan sebuah impian berbicara tentang Profil Islam Nusantara di tengah masyarakat muslim etnis Jawa di negara Suriname Amerika Latin. Afwan Wallahu aklam
Jumat, 25 Agustus 23
Sabdasheh
Editor: Abdul. Chalim