Periode Pradinasti: (3100-2686 SM)
Catatan-catatan tertulis atau artefak yang ditemukan dari periode Pradinasti mencakup setidaknya 2000 tahun pembangunan bertahap dari peradaban Mesir. Era Neolitikum (Zaman Batu akhir) masyarakat di Afrika Timur Laut di tandai dengan perubahan dari kegiatan berburu ke tahap pertanian.
Dari sinilah kemajuan awal dibuat dan hal itu membuka jalan bagi perkembangan selanjutnya di bidang seni dan kerajinan, tehnologi, politik, dan agama, termasuk penghormatan besar bagi orang mati dan sebuah kepercayaan terhadap kehidupan setelah kematian.
Pada sekitar 3400 SM, dua kerajaan terpisah didirikan, yaitu tanah Merah di Utara, yang berbasis di delta Sungai Nil dan membentang sepanjang sungai itu, mungkin hingga atfih; dan tanah putih di selatan, yang membentang dari aftih hingga bukit es-Silsila.
Seorang raja selatan, Scorpion, membuat upaya pertama untuk menaklukan kerajaan Utara pada sekitar 3200 SM. Satu abad kemudian, Raja Menes menundukkan Utara dan menyatukan negara, dan ia menjadi Raja pertama Dinasti Pertama.
Sebelumnya, pada masa ora dan awal Dinasti ini, iklim Mesir lebih subur daripada sekarang. Sebagian wilayah Mesir ditutupi oleh sabana berhutan dan dilalui oleh Ungulata yang merumput. Flora dan Fauna lebih produktif dan sungai Nil menopang kehidupan unggas-unggas air.
Perburuu merupakan salah satu mata pencaharian utama orang Mesir. Selain itu, pada periode ini, banyak hewan yang didomestikasi.
Sekitar tahun 5500 SM, suku-suku kecil yang menetap di lembah sungai Nil telah berkembang menjadi peradaban yang menguasai pertanian dan peternakan.
Peradaban mereka juga dapat dikenal melalui tembikar dan barang-barang pribadi, seperti sisir, gelang tangan, dan manik-manik.
Peradaban yang terbesar diantara peradaban-peradaban awal adalah Badari di Mesir hulu, yang dikenal akan keramik, peralatan baru, dan penggunaan tembaga.
Bersambung.....