Notification

×

Iklan

Iklan

Era Mesir Kuno 18 (Delapan Belas)

| September 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-27T07:34:25Z
Periode Kerajaan Lama (2686-2181 SM) 
Seiring dengan meningkatnya kepentingan pemerintah pusat, muncul golongan juru tulis (Sesh) dan pejabat berpendidikan, yang diberikan tanah oleh Firaun sebagai bayaran atas jasa mereka. 

Firaun juga memberikan tanah kepada struktur-struktur kultus kamar mayat dan kuil-kuil lokal untuk memastikan bahwa institusi-institusi tersebut memiliki sumberdaya yang cukup untuk menuju Firaun setelah kematiannya. 

Selama Dinasti ke-3 dan ke-4, Mesir menikmati zaman Keemasan perdamaian dan kemakmuran. Firaun memegang kekuasaan mutlak dan memberikan kestabilan bagi pemerintah pusat; Kerajaan tidak menghadapi ancaman serius dari luar negeri; dan kampanye militer yang berjalan sukses di luar negeri, seperti Nubia dan Libya, menambah kemakmuran Ekonomi yang cukup besar. 

Selama Dinasti ke-5 dan ke-6, kekayaan raja terus menurun. Sebagian karena pengeluaran yang amat besar bagi pembangunan Piramida, sementara kekuasaan mutlak tersendat dalam menghadapi pengaruh yang tumbuh dari kaum bangsawan dan imamat yang tumbuh di sekitar dewa matahari Ra (Re). Setelah kematian raja Dinasti Ke-6, Pepy II, yang memerintah selama 94 tahun, periode Kerajaan lama berakhir dalam kekacauan. 

Pada akhir periode Kerajaan Lama, 5 abad berlangsungnya praktek-praktek feodal pelan-pelan nengikis kekuatan ekonomi Firaun. Firaun tak lagi mampu membiayai pemerintahan terpusat yang besar. 

Dengan berkurangnya kekuatan Firaun, gubernur regional yang di sebut Nomark mulai menentang kekuasaan Firaun. Hal ini diperburuk dengan terjadinya kekeringan besar antara tahun 2200 hingga 2150 SM Sehingga Mesir Kuno memasuki periode kelaparan dan perselisihan selama 140 tahun, yang dikenal sebagai periode pertengahan Mesir. 

Bersambung..... 
×
Berita Terbaru Update