Notification

×

Iklan

Iklan

Era Mesir Kuno 19 (Sembilan Belas)

| September 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-27T20:42:18Z
Periode pertengahan pertama (2181-2055 SM) 
Di ujung keruntuhan Kerajaan Lama. Dinasti ke-7 dan ke-8 berdiri dari suksesi cepat penguasa Memphis sekitar 2160 SM. Ketika Otoritas pusat sepenuhnya dibubarkan, kondisi mengarah ke perang saudara di antara gubernur provinsi. 

Situasi kacau ini di perparah oleh situasi orang-orang badui dan disertai dengan kelaparan dan wabah penyakit. Pemerintah pusat tidak lagi mampu menstabilkan ekonomi negara. Gubernur-gubernur regional tidak dapat menggantungkan diri kepada Firaun pada masa krisis. 

Kekurangan pangan dan sengketa politik meningkat menjadi kelaparan dan perang saudara bersekala kecil. Meskipun berada pada masa yang sulit, peminpin-pemimpin lokal, yang tidak berhutang upeti kepada Firaun, menggunakan kebesaran baru mereka untuk mengembangkan budaya di provinsi-provinsi. 

Setelah menguasai sumber daya mereka sendiri, provinsi-provinsi menjadi lebih kaya. Fakta ini dibuktikan dengan adanya pemakaman yang lebih besar dan baik diantara kelas-kelas sosial lainnya. 

Dengan meningkatnya kreativitas, pengrajin-pengrajin provinsi menerapkan dan mengadaptasi motif-motif budaya yang sebelumnya diatasi oleh Kerajaan Lama. Juru-juru tulis mengembangkan gaya yang melambangkan optimisme dan keaslian periode. 

Bebas dari kesetiaan kepada Firaun, peminpin-pemimpin lokal mulai berebut kekuasaan. Dari era konflik ini muncul dua Kerajaan yang berbeda. Sebuah basis 17 penguasa (Dinasti ke-9 dan ke-10) yang berbasis di Herakliopolis memerintah Mesir Tengah antara Memphis dan Thebes; sementara keluarga penguasa lain muncul di Thebes untuk menantang kekuasaan Herakleopolis. 

Pada 2160 SM, Pengusa-penguasa di Herakleopolis  menguasai Mesir Hilir, sementara keluarga intef di Thebes mengambil alih Mesir Hulu. Dengan berkembangnya kekuatan intef, serta perluasan kekuasaan mereka ke utara, maka pertempuran antara kedua Dinasti sudah tak terhindarkan lagi. 

Ketika tahun 2055 SM, tentara Thebes di bawah pimpinan Nebhepetra Nentuhotep II berhasil mengalahkan penguasa Herakleopolis. Thebes menyatukan kembali kedua negeri dan memulai periode Renaisans budaya dan ekonomi yang dikenal sebagai periode Kerajaan pertengahan. 

Bersambung..... 
×
Berita Terbaru Update