Konon kolonial Hindia Belanda punya program membangun rel kereta api di sepanjang pulau Sumatra dari Bandar Lampung sampai ke Banda Aceh. Hal itu terlihat beberapa rel kereta api sudah terbangun di Sumatera bagian Selatan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Kita pernah naik kereta api rakyat dari Kota Padang sampai ke stasiun Pariaman di pinggir pantai pada tahun 2017.
Dalam sejarah kereta api di pulau Jawa tercatat yang pertama kali dibangun sepanjang 25 km dari Stasiun Semarang ke Stasiun Tawang pada 1864. Kita pernah melihat kantor pusat Kereta Api Zaman Belanda di Semarang yang dikenal dengan istilah Gedung Seribu Lawang.
Kemudian kita berkunjung ke museum kereta api di Ambarawa Jawa Tengah pada tahun 2016. Pada saat itu kita sempat naik kereta zaman baheula sepanjang 10 km pulang pergi sebagai sarana kereta angkutan wisatawan.
Kita sebagai warga negara berterima kasih kepada Hindia Belanda yang telah membangun infrastruktur rel kereta api di sepanjang pulau Jawa dari stasiun Merak Jawa Barat sampai ke Banyuwangi Jawa Timur. Selain rel kereta api tersebut juga dibangun di Madura, Sulawesi Selatan dan Sumatra.
Alhamdulillah sekarang di era Presiden Jokowi telah dibangun rel kereta api cepat sepanjang 142 km dari stasiun Halim Jakarta Timur sampai ke stasiun Tegal Luar di Bandung. Konon programnya akan diteruskan proyek pembangunan rel kereta cepat tersebut sampai ke kota Surabaya.
Pada abad milenium ini sudah tercatat beberapa negara di Eropa dan Asia yang telah memiliki perusahaan Kereta Cepat dengan kecepatan 350 km / jam. Negara itu adalah China, Taiwan, Jepang, Italia, Spanyol, Prancis, Arab Saudi dan Indonesia.
Subhanallah, kita mendapatkan kesempatan untuk menikmati perjalanan KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) dari stasiun Halim di Jakarta Timur sampai ke stasiun Tegal Luar di Bandung dalam waktu selama 45 menit pada hari Sabtu, 16 September 23, secara gratis pergi pulang 90 menit. Barokallah Amien
Rabu, 20 September 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba.
Editor: Abdul. Chalim.