Notification

×

Iklan

Iklan

KH. Abdul Chalim Leuwimunding (1898-1972) Kiai Pejuang dari Tanah Pasundan 1 (Satu)

| September 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-28T01:58:52Z
Perjuangan para Kiai di kawasan Jawa Barat Banten pada masa kemerdekaan penting untuk dilihat dalam konteks jaringan pesantren. Jaringan para Kiai dan komunitas pesantren, terbentuk pada beberapa titik kawasan, terutama yang menjadi penerus Kesultanan Cirebon dan Banten. 

Di Cirebon, pesantren-pesantren yang berdiri tegak hingga kini, memiliki riwayat sanad dan pertalian darah dengan keluarga Cirebon. Para Kiai di pesantren-pesantren Cirebon, yang telah berusia lebih dari seratus tahun, memiliki hubungan dekat dengan keluarga para Raja, dan terutama dengan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). 

Begitu juga dengan para penerus jejak para Sultan Banten, yang bertahan hingga kini dalam jaringan pesantren di Banten dan sekitarnya. Jejak para Kiai yang membantu menguatkan persaudaraan dan kekerabatan, menjadi tulang punggung dalam persatuan Islam ketika berjuang pada masa kemerdekaan. 

Di Banten, keturunan Syaikh Nawawi al-Bantani, dan beberapa Kiai lain, yang masih memiliki jaringan nasab dengan Kesultanan Banten, berjuang mendirikan pesantren dan mengawal bangsa Indonesia menjemput kemerdekaan. 

Di kawasan Jawa Barat, tercatat satu Kiai yang menjadi pendiri Nahdlatul Ulama, yakni KH. Abdul Chalim Leuwimunding. Beliau merupakan tokoh penting yang terkait dengan jaringan pesantren Kiai Hasyim Asy'ari . Leuwimunding merupakan sebuah Desa, yang pada masa lalu menjadi kawedanan. 

Diantara beberapa kawasan yang masuk kawedanan Leuwimunding, yakni Lebak (Leuwikujang), Cirabat (Mirat) Cibatur (Ciparay), Secara harfiah, Leuwimunding berarti, danau tempat minumnya kerbau. Kawasan Leuwimunding yang subur, pada masa lalu merupakan danau besar yang menjadi tempat minum satwa. 

Sumber: pahlawan santri Tulang Punggung Pergerakan Nasional
By: Munawir Aziz
Foto: Nu online Jabar
al-fatihah..... 
Bersambung... 
×
Berita Terbaru Update