KHR. Asnawi Kudus (1861-1959) Kiai Pejuang Penjaga Menara 4 (Empat)

Pada masa pendudukan Jepang di bumi Jawa, Kiai Asnawi pernah dituduh menyimpan senjata api, sehingga rumah dan pondok di kepung oleh tentara nipon, beliau juga dibawa ke markas kempetei di pati. Pada masa Revolusi kemerdekaan, kiai Asnawi menjadi penggerak kaum santri, sekaligus juga benteng spritual para pejuang. 

Beliau mengajak santri dan warga muslim untuk membaca Shalawat Nariyah dan dia surat al-fiil. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam jaringan laskar pejuang, berbondong-bondong sowan ke kiai Asnawi untuk meminta doa, sebelum bertempur. 

Kiai Asnawi juga menjadi sosok Kiai yang turut mendirikan Nahdlatul Ulama. Pertemanan dan persahabatan dengan beberapa Kiai Jawa, diantaranya Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Bisri Sansyuri, dan beberapa Kiai lain, menjadi ikatan kuat sosok beliau dengan perjuangan Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada 1926.

Ketika ajaran Wahabi mulai menggeliat di Jazirah Arab yang dampaknya terasa dikawasan Nusantara  Kiai Asnawi tidak tinggal diam. Beliau memperjuangkan ajaran ahlu sunnah Wal-jamaah agar berakar kuat di negeri ini. 

Sumber: Pahlawan Santri: Tulang punggung Pergerakan Nasional. 

al-fatihah.... 

Bersambung...