Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Sekedar Kencing di Pelabuhan Singapore

| September 21, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-21T11:50:42Z

Alkisah yang tidak akan pernah terlupakan pada tahun 2014, gegara kita mengunjungi pulau Galang kepulauan Riau untuk melihat lokasi pengungsi warga Vietnam. Pada saat itu kita terlambat chek in di bandara Hang Nadim Batam, akibatnya tiket kita hangus terbang bersama Lion Air ke bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Terkait dengan kisah tersebut, kita pernah dua kali nginap di pulau Batam ketika menyeberang ke negara Singapura. Pada saat itu kita sempat bertemu karib kerabat yang bernama Tn Fachri Salidin karyawan hotel di Batam. Beliau lahir di Plaju Palembang kemudian besar dan sekolah dasar di Desa Sengkuang Merapi Timur Lahat. 

Kemudian ketika itu kita sempat keluyuran sampai ke pulau Galang diantarkan kerabat Tn Putra Adham Alasi  yang lahir di dusun Simpang Agung. Ketika itu kita melewati jembatan karya monumental Presiden BJ Habibie yang disebut BARELANG (Batam, Rempang dan Galang)
Pada tahun 2014 kita pernah naik Ferry dari Batam ke Singapura di sore hari. Setelah kita sampai di pelabuhan Singapura terdengar informasi melalui loud speaker, bahwa akan segera diberangkatkan Ferry terakhir ke Batam. Atas dasar info tersebut kita hanya sempat kencing di toilet Pelabuhan dan kembali lagi ke Batam setelah usai Magrib. Secuil pengalaman yang sangat berkesan di hati, pernah kencing di toilet Pelabuhan Singapore negara kecil yang kaya raya di Asia Tenggara.

Konon akan dibangun jembatan lagi yang akan menghubungkan Pulau Batam ke Pulau Bintan menuju kota Tanjung Pinang Ibu kota Provinsi Kepri sepanjang 15 km. Jika sudah terwujud nanti jembatan itu akan menjadi jembatan yang terpanjang di wilayah Nusantara..

Nah atas kasus ramainya berita tentang prihal masalah rencana relokasi 600 warga di Pulau Rempang Kepri sekarang ini, spontan kita ingat pengalaman pernah lewat di Pulau Rempang tersebut pada tahun 2014. Pulau Rempang akan dijadikan Eco-city dengan Investasi konon sampai Rp 300 Triliun sebagai lapangan kerja baru bagi warga negara. 
Tokoh yang berperan dalam proyek Eco-city di Pulau Rempang tersebut yaitu konglomerat Tn Tommy Winata. Dalam hal ini sebuah slogan berbunyi bahwa Kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.  Afwan Barokallah Amien

Kamis, 21 September 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update