Rangkaian sejarah ini sejalan dengan ungkapan bangsa Yunani yang menyebut Memphis untuk sebuah nama ibu kota Mesir kuno (2615-1990 SM), terletak di dekat Sakkara. Kerajaan awal dari Dinasti pertama didirikan di kota ini, dan disitu juga banyak kuburan para pemangku dinasti pertama (3200 SM) maupun kuburan hampir semua raja dinasti kedua.
Semenjak berdirinya Kerajaan baru (1570-332 SM.), ibu kota Mesir kuno lalu berpindah dari Memphis ke Thebes. Meskipun administrasinya dijalankan di Thebes, tapi kebanyakan pegawai pemerintahan tetap tinggal di Memphis dan dikuburkan di Sakkara. Sakkara itu sendiri dibangun untuk Raja Djoser dari Dinasti ketiga.
Sakkara-atau Saqqarah dalam bahasa Arab - adalah sebuah situs pemakaman Mesir kuno yang terletak di Mesir. Di situs ini terdapat sebuah piramida bertangga tertua di dunia. Letak Sakkara sekitar 30 kilometer di selatan Kairo.
Seorang budayawan bernama Champolion, yang mengikuti ekpedisi Napoleon Bonaparte ketika menduduki Mesir pada 1798, berusaha menyelidiki sebuah prasasti yang ditemukan di kampung Rasyid (belakangan dikenal dengan Rosetta stone). Prasasti tersebut membuat Dekrit Petolemeus V dari Yunani pada 320 SM. Dekrit itu terdiri atas tiga tulisan, yaitu hieroglif, Demotik, dan Koptik, yang merupakan terjemahan antara satu sama lainnya.
Melalui penyelidikan Champolion selamat puluhan tahun atas prasasti itu, terbaca lah nama Ptolemy dan Cleopatra. Sejak saat itu huruf hieroglif dapat dibaca, dan tersingkap lah rahasia sejarah Mesir kuno. Mulai saat itu pula dirintislah ilmu Egyptologi yang sejak dulu sampai sekarang secara produktif menghasilkan temuan-temuan baru tentang Mesir.
Sumber: Encyclopedia Of Islamic Civilization
Bersambung.....