Faktor penjajahan Inggris dan intervensi pihak asing serta rentetan perang Arab Israel pada tahun 1948 telah mengguncang stabilitas Mesir. Sistem kerajaan yang selama itu dirasakan semakin menindas rakyat berakibat pada merosotnya perekonomian dan rusaknya tatanan sosial.
Kondisi inilah yang mendorong sebagian perwira yang menanamkan diri mereka Dubbat al-Ahrar berusaha melakukan perubahan dan memperbaiki situasi dengan revolusi. Pemimpin mereka adalah 'Abd an-Nasir.
Pada 23 Juli 1952, pasukan Dubbat al-Ahrar bergerak menguasai pusat-pusat pemerintahan dan surana-sarana Vital lainnya serta mengepung Istana Abideen. Waktu itu Mesir diperintah oleh Raja Faruq, yang naik tahta menggantikan Raja Fu'ad I pada 1936. Mereka memaksa Raja Faruq untuk menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, Fu'ad II. Tapi Karena Fu'ad masih kecil, maka kekuasaan dipegang oleh Junta militer yang dibentuk oleh Dubbat al-Ahrar.
Setelah melihat sistem pemerintahan yang tidak kondusif, Junta militer kemudian mengumumkan berdirinya negara Republik Mesir pada tanggal 18 Juni 1953. Sebagai Presiden pertama adalah Jenderal Muhammad Najib, yang memerintah Mesir sampai tahun 1954.
Sumber: Encyclopedia Of Islamic Civilization
Bersambung.....