Alkisah Raja Dangdut Rhoma Irama yang berstatus sebagai seniman plus politikus, beliau pernah merintis.mendirikan Partai Islam Damai dan Aman (IDAMAN) pada tahun 2015 atas dasar ingin menjadi calon presiden. Usaha tersebut gagal, sekalipun beliau sudah bersadakah politik uang miliaran rupiah.
Andaikan saja status partai Idaman tersebut menjadi kontestan pemilu pada tahun 2019 dan 2024. Partai tersebut termasuk partai generasi tua, karena didirikan dan dipimpin tokoh lansia. Pasti berbeda dengan status Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digagas generasi muda, seperti Pn Grace Natalie dkk yang masih berusia 30 tahunan ketika itu.
Sungguh beruntunglah generasi muda seperti Tn Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika masih muda sudah berstatus sebagai Ketua Umum Partai Demokrat (PD) warisan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tanpa harus bersusah payah memeras keringat dan tanpa mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk membangun parpol di bumi Pertiwi, seperti pengalaman Tn Rhoma Irama yang sudah menciptakan 1000 judul lagu dangdut.
Demikian pula putra bungsu Presiden Jokowi yang bernama Tn Kaesang Pangarep dalam status sebagai anggota baru tiga hari, beliau sudah dipilih dan diangkat Dewan Pembina sebagai Ketua Umum.PSI (Partai Salidaritas Indonesia) dalam acara KOPDARNAS (Kopi Darat Nasional) di Jakarta pada Senin, 25 September 23.
Kita mengenal nama Pn Grace Natalie sebagai Ketua Umum PSI yang perdana 2014-2021, pada awalnya di layar kaca televisi sebagai jurnalis yang cantik dan agresif. Setelah dia bergelimang dalam dunia pertelevisian sekian tahun dan nikah, beliau pindah profesi terjun dalam dunia politik. Beliau adalah tokoh PSI yang pertama kali menyebutkan nama Tn Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden sebelum ditetapkan oleh Ketua Umum PDI-P Pn Megawati Soekarnoputri.
Hal yang luar biasa, kita pernah membaca info dari berita di medsos, bahwa Profil Tn Kaesang Pangarep sebagai pengusaha Pisang Goreng yang sukses di Kota Solo sebelum menikahi Pn Erina Gudono. Beliau sudah memiliki kekayaan pribadi sampai Rp 70 miliar. Kemudian dengan status beliau sebagai Ketua Umum PSI, maka tidak mustahil setelah pilpres nanti, dia akan mendapatkan jatah kursi kabinet dari presiden baru priode 2024-2029.
Ramalan tersebut atas dasar status PSI adalah bagian dari parpol koalisi Indonesia Maju yang mendukung Tn Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Hal itu adalah gagasan cemerlang dari Tn Giring Ganesha sebagai Ketua Umum PSI yang kedua priode 2021-2023. Apalagi kalau bulan depan ada kesepakatan antara PDI-P dan Partai Gerindra untuk bergabung menjadi satu poros, yaitu Capres dan Cawapres Dwi Pra yang jika saja menang pemilu akan berstatus sebagai Dwi Tunggal 2024-2029. Afwan Wallahu aklam
Selasa, 26 September 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim