tegursapanews - Pikiran utama Mazhab ini selalu berkaitan dengan masalah Qadar. Semua perbuatan dari para hamba dinafikan, sementara semua dinisbahkan kepada Allah Swt.
Andaikata seseorang melakukan maksiat, maka sesungguhnya itu adalah ketentuan Allah Swt, bagi pelakunya. Demikian pula sebaliknya.
Apabila seseorang melakukan ketaatan maka sesungguhnya itu adalah ketentuannya untuk si pelaku. Jadi, seorang hamba tidak memiliki keinginan dan kekuasaan, melainkan semua sudah di takdirkan oleh Allah Swt.
Tidak bisa diketahui secara pasti siapa yang pertama kali memunculkan pemikiran ini. Namun berdasarkan riwayat yang ada, riak-riak pemikirannya sejak ada jaman sahabat Radhiyallahu Anhum.
Perkembangan pemikirannya kemudian kemudian di mulai pada akhir masa kekhalifahan bani Umayyah.
Pastinya, orang yang pertama kali menyebarkan kepada khalayak ramai adalah Al-Ja'd bin Dirham.
Ia mengambil pemikiran ini dari seorang Yahudi, kemudian mengajarkannya kepada Jahm bin Shofwan. Lama-kelamaan pemikiran ini berkembangnya di Bashrah.
Bersambung.....
