tegursapanews - Mazhab ini mulai tumbuh pada masa daulah Umayyah dan mengalami perkembangan pesat pada masa Daulah abbasiyyah dengan pentolan utama Washil bin Atha.
Diriwayatkan ketika ia mengikuti majelis Hasan al-Bashry, mincullah permasalahan pelaku dosa besar. Hasan al-Bashry saat itu mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah fasik dan tidak keluar dari Islam.
Washil bin Atha' pun membantahnya seraya berkata, "pelaku dosa besar bukanlah seorang mukmin, ia berada diantara dua posisi - Manzilah Baina Manzilatin."
Sejak itu, ia memisahkan diri dari majlis Hasan dan membuat majlis sendiri bersama para pengikutnya.
Perkembangan pesat berbagai Mazhab ini ternyata seiring dengan masa tumbuh kembang Abu Hanifah di Kufah.
Beliau menyaksikan secara langsung dan merasakan sendiri bagaimana hebatnya pertarungan antar Mazhab yang ada.
Di dalam satu Masjid, bisa jadi di saksikan oleh beliau beberapa halaqoh keilmuan lengkap dengan berbagai warna pemikiran.
Namun demikian, Abu Hanifah yang saat itu bertumbuh dalam keluarga pedagang berkecukupan, lebih memilih untuk mengikuti jejak ayahnya seorang pengusaha kaya yang ahli dalam perdagangan menjadi pedagang dan berjualan di pasar.
Disinilah beliau bertemu Asy Sya'bi yang mengajaknya mendalami agama.
Bersambung.....
