Agama dan Kepercayaan
tegursapanews - Msyarakat Mesir kuno mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat nasional, yaitu Ra (Dewa Matahari), Amin (Dewa Bulan). Kedua Dewa tersebut kemudian menjadi Amon Ra.
Sebagai lambang pemujaan kepada Dewa Ra didirikan Obelisk, yaitu tiang batu yang ujungnya runcing. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap Dewa Amon Ra dibangunlah kuil karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmisis III.
Selain Dewa nasional, ada dewa-dewa lokal yang dipuja di daerah-daerah tertentu, seperti Dewa Osiris sebagai hakim alam baka, Dewi Isis (Istri Osiris) sebagai Dewi kecantikan, Dewa Aris sebagai Dewa Kesuburan, dan Dewa Anubise sebagai Dewa Kematian.
Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir adalah sebagai berikut:
1. Penyembahan terhadap Dewa berangkat dari pemikiran bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam;
2. Yang disembah adalah Dewa atau Dewi yang menakutkan, seperti Dewa Anubis, pemberi sumber kehidupan.
Dengan taat menyembah Dewa, masyarakat Lembah sungai Nil berharap tidak akan menjadi sasaran maut.
Adapun kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mumi, yang didasarkan pada keyakinan bahwa manusia tidak dapat menghindar dari kehendak Dewa maut tetapi ingin tetap hidup abadi.
Maka, agar roh tetap hidup, jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.
Bersambung.....