Mesir sebenarnya lebih kaya dan lebih besar, tetapi Assyria mempunyai persediaan kayu yang lebih banyak sehingga Assyria mampu memproduksi lebih banyak arang yang berguna untuk peleburan besi. Mesir sendiri mengalami kelangjaan kayu.
Akibatnya, Assyria mempunyai lebih banyak persenjataan besi dari pada Mesir. Perbedaan ini berperan penting dalam serangan Assyria ke Mesir pada tahun 670 SM. Masa kekuasaan Raja Kush, Taharqa, dan penerusnya, Tanutamun, dipenuhi dengan konflik melawan Assyria.
Akhirnya pada tahun 664 SM, Assyria berhasil menghancurkan Thebes dan Memphis. Mesir lalu dikuasai oleh Dinasti ke-26. Psamtik I adalah orang pertama yang diakui sebagai raja seluruh Mesir, dan ia berhasil membawa stabilitas di seluruh negeri selama 54 tahun.
Saat Assyria jatuh dalam perang saudara, sang Firaun memutuskan hubungan dengan Assyria. Setelah Psamtik I wafat, pengganti-penggantinya tetap memandu Mesir kedalam periode perdamaian dan kesejahteraan dari tahun 610-526 SM.
Bersambung.....