tegursapanews - Pada waktu musibah politik terjadi di Indonesia pada 1965, ketika terjadi ketegangan antar kelompok, terutama Partai Komunis Indonesia. Kiai Ma'shum menyempatkan diri untuk mengumpulkan para pemimpin NU maupun non NU.
Kiai Ma'shum berpesan, dengan menggantikan bahasa: al-Hadid la yuqath'u illa al-Hadid. Artinya: besi tidak bisa dipatahkan kecuali dengan besi.
Demikianlah, perjuangan panjang Kiai Ma'shum dalam mengawal negara, Nahdlatul Ulama, dan komunitas santri. Beliau wafat pada 28 Oktober 1972 atau Ramadhan 1332.
Kiai Ma'shum wafat setelah shalat Jum'at di masjid Lasem, yang dekat dengan komplek para makam Kiai Lasem.
Habis....
Al-Fatikha.....
Sumber: Pahlawan Santri Tulang Punggung Pergerakan Nasional
By:Munawir Aziz
Penyadur: Abdul Chalim