Notification

×

Iklan

Iklan

Profil Nama Santri dan Priyai di Wilayah Nusantara

| Oktober 21, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-22T01:50:59Z
tegursapanews - Kemarin dalam perjalanan kita dari Surabaya ke Madura bersama Tn Raga Arhap dan Pn Dilla Arhap tetesan darah Kiaji Abas cucung Puyang Kumbang Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel. Sekilas kita bercerita tentang profil Kalimas yang mengalir di tengah kota Surabaya warnanya merah delima karena bercampur aliran darah, hingga muncul nama legendaris Jembatan Merah Surabaya dalam perjuangan jihad para santri melawan tentara Inggris yang dipimpin Brigadir Jenderal Mallaby sebagai pasukan sekutu.

Tercatat dalam sejarah politik nasional, di awal masa bakti Presiden Jokowi, bahwa beliau sudah menetapkan pada tanggal 22 Oktober 2015 sebagai HASAN (Hari Santri Nasional) atas dasar sejarah Resolusi Jihad (Kebulatan Tekad) NKRI harga mati yang dikumandangkan KH Hasyim Asy'ari dan tokoh nasional pada 22 Oktober 1945 di kota Pahlawan Surabaya.

Semua warga negara Indonesia yang berstatus sebagai muslim disebut santri bagi mereka yang aktif dalam ormas dan parpol Islam. Tokoh nasional yang sekarang menjadi calon presiden dan wakil presiden, seperti Tn Mahfud MD dan Tn Anies Baswedan yang termasuk aktivis HMI di kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, termasuk Tn Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum PMII. Mereka Itu termasuk dalam kriteria sebagai Santri.

Kemudian profil Islam Nusantara yang berada di pulau Jawa selain disebut Santri, mereka disebut dengan istilah Priyai, yaitu tetesan darah para bangsawan, seperti Ketua DPR RI Tn Puan Maharani Putri mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Tn Prabowo Subianto, Tn Ganjar Pranowo, Tn Gibran Rakabuming putra sulung Presiden Jokowi.

Dalam catatan sejarah politik nasional bangsa Indonesia, bahwa mereka yang disebut elit politik adalah kelompok Santri dan Priyai, seperti Presiden Soeharto konon tetesan darah Sri Sultan Hamengku Buwono VIII yang lahir pada 1921 di kota Yogyakarta saudara Wakil Presiden Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Demikian pula status Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) adalah tetesan darah Raja Mojopahit yang berkuasa di Mojokerto dari Raja Brawijaya. Termasuk profil Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tetesan darah Raden Rahmat yang disebut Sunan Ampel Walikota Perdana kota santri Surabaya.

Salah satu ciri khas Santri, namanya diambil dari kosa kata Bahasa Arab, seperti nama Tn Jusuf Kalla, Tn Adam Malik, Tn Ma'ruf Amin, dan lain sebagainya. Demikian pula ciri khas nama muslim Priyai diambil dari kosa kata Bahasa Jawa, seperti nama Tn Sugeng, Tn Gatot, Tn Bambang, dan lain sebagainya. Afwan Barokallah Amien

Ahad, 22 Oktober 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubbah 

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update