Alkisah bulan lalu kita tawaf di Jawa Barat dan Jabodetabek naik kereta api Mutiara Selatan dari Surabaya ke Bandung. Setiba di stasiun Bandung usai waktu Subuh kita dijemput Tn Chairil Anwar kerabat kelahiran Prabumulih asal dari Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel yang menikahi Ning Geulis Bandung.
Selama kita di Bandung sampai ke perjalanan ke Sukabumi, kita disuguhi Pisang Ambon yang masak di pohon yang ditanam sendiri di kebunnya di Bandung. Beliau cerita, bahwa dia punya lahan perkebunan hampir satu hektar yang ditanami berbagai pohon termasuk 400 batang pohon pisang.
Alhamdulillah pada hari ini kita dikirimi via WA video singkat tentang pernyataan yang bagus dan menggelitik fatwa Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin yang menyatakan bahwa 2 buah pisang Ambon setara dengan sepiring nasi 100 gram sebagai solusi harga beras yang mahal buat rakyat yang hidup di bawah garis.
Kita pernah berkunjung ke Papua ingin melihat Pohon Pisang Papua setinggi 30 meter dan buahnya yang panjangnya sampai 20 cm dan berat setengah kilogram. Pisang tersebut dinamakan Pisang Raksasa Musa Ingens yang hidup di bumi Pertiwi.
Kita pernah melihat buah pisang kecil kecil yang hidup di Kalimantan Selatan dengan nama Pisang Ulin. Kita pernah beli Pisang Ulin tersebut di pedagang pinggir jalan di Tulung Agung Jawa Timur harga setandan Rp 30.000,- yang isinya 10 sisir, harga yang murah meriah.
Di wilayah Jawa Timur terdapat daerah yang terkenal dengan penghasil beragam macam buah Pisang, yaitu Kabupaten Lumajang yang berada di wilayah Gunung Mahameru. Konon Pisang Emas dari Lumajang tersebut diekspor ke negara Singapura, Hongkong dan Jepang dengan kemasan khusus produk petani tradisional Indonesia.
Subhanallah, dalam kitab suci al-Quran pada Surat al-Waqiah (56:29) sudah merekam tentang status Buah Pisang salah satu dari beragam jenis bebuahan yang nanti akan disajikan ribuan bidadari kepada para penghuni alam surgawi yang mendapatkan mardotillah di alam ukhrawi. Afwan Barokallah Amien
Ahad, 08 Oktober 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim