Kemarin kita dapat kiriman video via WA dari karib kerabat kita di Palembang Tn Syarif Sjingkur tentang profil Masjid Syahrul Nur di Sipirok Tapanuli Selatan Sumatera Utara dan pagi ini kiriman video profil Masjid Akbar Moed'har Arifin di Sidayu Gresik Jawa Timur dari Tn Chairil Anwar di kota Bandung Jawa Barat.
Bulan lalu terwujud nawaitu kita untuk melihat dari dekat tentang profil Masjid Raya al-Jabbar karya monumental Gubernur Jawa Barat Tn Ridwan Kamil. Kita sempat Salat Zuhur dan Asar di masjid tersebut, kemudian berlanjut ke Salat Subuh diantarkan oleh Tn Chairil Anwar yang lahir di kota Prabumulih asal usul dari Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel.
Dalam perjalanan cinta tanah air menelusuri wilayah Nusantara, kita pernah melihat dan ibadah salat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Masjid Raya al-Aqsha di Merauke Papua Selatan, Masjid Raya di kota Ambon, Masjid Raya Samarinda Kalimantan Timur, Masjid Raya Mataram Lombok dan masjid raya lainnya di pelbagai tempat termasuk Masjid Agung Palembang Sumatera Selatan.
Setahun yang lalu, kita pernah bersama Ibu Pn Kuniati dan anak cucunya bermalam di resort yang dibangun di tengah Kebun Pak Inggih Gresik Jawa Timur. Pada saat itu kita sempat mampir di Masjid Akbar Moed'har Arifin yang megah di pinggir jalan yang dibangun secara mandiri oleh miliarder seorang pengusaha pupuk nasional yang sukses.
Sekarang ini tercatat puluhan, bahkan ratusan unit masjid yang dibangun secara mandiri atas nama Sadakah Wakaf keluarga besar, seperti Masjid Kubah Emas di Depok Jawa Barat, Masjid Syeikh Zayed di Solo Jawa Tengah. termasuk Masjid Raya Moeldoko di Jombang Jawa Timur dan ratusan masjid yang lainnya.
Kita pernah menyampaikan guyonan kepada mahasiswa di ruang kuliah di kampus UINSA Surabaya tentang masalah dosa dan pahala bagi umat Islam. Atas dasar hadis Rasulullah, bahwa terdapat istilah Sadakah Jariah yang asasnya bemanfaat bagi masyarakat. Status pahalanya akan mengalir terus tanpa istirahat setiap saat sampai datangnya hari kiamat, yaitu Sadakah umat yang membangun fasilitas umum seperti masjid dan wujud lainnya.
Sebuah misal, seorang koruptor uang negara miliaran rupiah ditulis malaikat sebagai dosa maksiat dengan nilai angka 1000. Kemudian sebagian hasil korupsinya tersebut disalurkan untuk membangun fasilitas umum seperti Musala di kampung dengan tulus ikhlas untuk mendapatkan mardotillah.
Jika saja nilai pahalanya dicatat malaikat dengan nilai angka satu setiap hari. Dalam setahun berarti dia mendapatkan pahala 360. Atas dasar keyakinan tersebut, maka dalam jangka waktu selama 3 tahun nilai catatan dosa korupsi 1000 tadi sudah tertutupi oleh pahala Sadakah Jariahnya selama 1000 hari.
Dalam hal ini, maka pada tahun keempat dan seterusnya akan tercatat segunung pahala bagi mantan koruptor tersebut. Demikian percikan indahnya ajaran Islam di muka bumi Afwan Wallahu aklam
Selasa, 24 Oktober 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim