Notification

×

Iklan

Iklan

Tegak Lurus Batang Jagung Tidak Seperti Pohon Pinang

| Oktober 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-28T04:31:11Z
tegursapanews - Alkisah perjalanan kita dalam misi Cinta Tanah Air dari Tugu Titik Nol Km Sabang Merauke Aceh sampai ke Tugu Titik Nol Km Merauke Sabang Papua Selatan, kemudian ke Titik Nol Km IKN Nusantara Kalimantan Timur yang merupakan garis lurus sepanjang 5.300 km.

Dalam kisah perjalanan tawaf di Bumi Pertiwi tersebut, kita pernah berkunjung ke Pondok Pesantren Sumatera Tawalib di Bukit Tinggi Sumatera Barat pada tahun 2013. Kita melihat dengan mata sendiri kondisi kampus Islam yang melahirkan tokoh nasional Ketua Umum MUI Pusat Buya Hamka,  Wakil Presiden Tn Adam Malik dan sederet tokoh Islam lainnya.

Status Tn Adam Malik adalah wakil presiden yang kedua setelah Tn Mohammad Hatta yang lahir di luar pulau Jawa. Kemudian yang ketiga Tn Hamzah HAZ ketua umum PPP asal Kalimantan dan yang keempat Tn Jusuf Kalla Ketua Umum Partai Golkar asal Sulawesi. Sedangkan wakil presiden Tn BJ Habibie dan Pn Megawati Soekarnoputri adalah tetesan darah campuran etnis Jawa dan Luar Jawa.

Banyak hal yang menarik dalam statmen para politikus selama ini, seperti pernyataan pendiri Partai Murba (Musyawarah Rakyat Banyak) Tn Adam Malik ketika berstatus sebagai Menteri Luar Negeri di Era Orde Baru dalam diplomasi antar negara. Pada saat itu terkenal ucapan beliau "Semua bisa diatur". Demikian pula pernyataan menarik yang viral dari pendiri PKB Presiden KH Abdurrahman Wahid, katanya "Gitu saja kok repot", setelah beliau lengser keprabon pada tahun 2001.

Kalau saja kita pernah mendengar ucapan para politisi yang berbunyi "Kita harus tegak lurus" seperti yang diucapkan Tn Gibran Rakabuming Raka Walikota Solo Jawa Tengah yang pada saat ini berstatus sebagai cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Tn Prabowo Subianto. Makna kalimat Tegak Lurus tersebut adalah Profil lurusnya Batang Jagung setinggi 150 cm, bukan seperti Pohon Pinang setinggi 15 meter yang lurus 180 derajat.

Banyak ucapan para politikus yang tidak boleh diartikan secara harfiah, seperti ucapan Ketua Umum Partai Nasdem Tn Surya Paloh yang mengusung Tn Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Koalisi Perubahan. Pada tahun 2015 beliau menyatakan, bahwa "Kalau ada kader Partai Nasdem yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, maka Partai Nasdem akan dibubarkan". Hal itu lazim sebagai Tipu Muslihat dalam gelanggang politik di muka bumi.

Demikian pula janji politik calon presiden Tn Anies Baswedan yang pernah viral di medsos, beliau menyatakan bahwa "Tidak akan menjadi calon presiden, jika nanti Ketua Umum Partai Gerindra Tn Prabowo Subianto menjadi calon presiden. Atas dasar fakta tersebut, pujangga merumuskan bahwa "Politisi boleh berbohong asalkan dengan logika yang benar". Afwan Barokallah Amien.

Jumat, 27 Oktober 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update