Alkisah ketika kita tawaf di Singapura melihat fakta tentang info kepedulian masyarakat dan pemerintah di negara kecil yang kaya raya tersebut, ternyata betul mereka sangat peduli terhadap masalah sampah. Kita merasakan suasana dan lingkungan hidup di tengah kota tampak bersih dan rapih, konon sampahnya dibuang di Pulau Semakau.
Mungkin atas dasar fakta tersebut menjadi semacam inspirasi bagi Ketua Umum PP Muhammadiyah Tn Haedar Nashir yang pernah menyampaikan sebuah usul dan saran kepada semua calon presiden pada pemilu 2024 untuk mengangkat topik kampanye di ranah publik yang narasinya tentang Upaya Atasi Masalah Sampah yang tidak pernah tuntas.
Ketika kita naik ke atas Jabal Nur pada Oktober 2013 (sepuluh tahun lalu), kita melihat sendiri tumpukan sampah plastik dan kertas di pinggir jalan setapak naik ke Gua Ghira. Sampah tersebut adalah kumpulan pembuangan dari para ziarawan dari jamaah haji yang datang dari berbagai negara di muka bumi, seperti jamaah haji Indonesia yang berjumlah puluhan ribu orang. Pada saat itu, seusai waktu Isya ketika turun dari puncak Jabal Nur kita sempat membakar sampah tersebut.
Bulan lalu kita bertemu tetangga di kampung Manggalarang Etnis Tionghoa yang berasal dari Kota Singkawang Kalimantan Barat yang dikenal sebagai Kota Seribu Kuil. Beliau cerita Profil Kota Singkawang sekarang yang sudah bersih dan menarik sebagai destinasi wisata internasional. Pada Oktober 2012 kita pernah melihat sungai kecil di Pasar Hongkong yang kotor dengan bau yang menyengat hidung.
Pagi tadi lewat di depan rumah kita di jalan Sudirman Empat seorang pemulung asal Lumajang namanya dipanggil Tn Pendik. Kita ngobrol hampir setengah jam duduk di pinggir jalan untuk mendengarkan riwayat hidupnya. Kita tidak menduga sama sekali bahwa beliau adalah seorang miliarder hasil dari usahanya sebagai pemulung sampah di kota Sidoarjo.
Ketika kita berstatus sebagai Ketua RT 21 RW 06 di desa Larangan Candi Sidoarjo pada tahun 2001. Kita berusaha maksimal untuk memberi dan menaikkan upah yang laik untuk profesi tukang pengangkut sampah di kampung. Status tukang sampah tersebut adalah orang penting di tengah masyarakat dalam bidang kebersihan dan kesehatan.
Kisah yang monumental tentang latar belakang kisah kelahiran ratusan orang Pasukan Kuning di kota Pahlawan Surabaya. Kisahnya berawal dari pengalaman walikota Tn Purnama Kasidi ketika menunaikan ibadah haji. Dia melihat ribuan orang yang beramal saleh memungut dan mengumpulkan sampah yang bertebaran di lingkungan Masjidil Haram di Makkah dan di Masjid Nabawi Madinah.
Dalam hal ini, 14 abad yang silam Rasul Global Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan sepotong wasiat kepada umat manusia di muka bumi, bahwa "Upaya menjaga kebersihan lingkungan hidup adalah pertanda orang yang beriman". Afwan Barokallah Amien.
Selasa, 24 Oktober 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim