Mutazilah
tegursapanews - Abu Hanifah suatu kali pernah menceritakan bahwa ketika sudah belajar selama sepuluh tahun kepada sang Guru, beliau berniat akan berpisah dan membuat halaqah sendiri.
Namun demikian, ketika hari berikutnya memasuki masjid, Hammad sama sekali tidak menyuruhnya membuat halaqah sendiri.
Malam harinya, datang seorang urusan dari Bashrah, menceriakan wafatnya seorang kerabat Hammad dan meninggalkan warisan, namun sayangnya tanpa seorangpun ahli waris.
Sang Guru lalu memerintahkan Abu Hanifah menduduki posisinya dan merasakan menjadi pengajar sekaligus pemberi fatwa.
Ketika memberikan kajian, beliau dihadapkan pada 60 permasalahan yang sebagian, ilmu untuk memecahkan masalahnya belum dijelaskan Hammad sama sekali.
Ketika semua jawaban Abu Hanifah atao 60 permasalahan tersebut selesai ditulis dan dihadapkan kepada Hammad maka beliau menyetujui 40 permasalahan dan berlainan pendapat mengenai 20 permasalahan lain.
Sejak itu, Abu Hanifah berazam akan terus belajar kepada Hammad sampai wafatnya Sang Guru kelak.
Bersambung....