Mutazilah
tegursapanews - Bersama adik Zaid bin Ali yang bernama Muhammad bin Baqir bin Zainal Abidin, Abu Hanifah memetik hikmah dari pertemuan mereka di Makkah ketika beliau menunaikan ibadah Haji. Diriwayatkan sempat terjadi dialog tajam diantara mereka.
Saudara Zaid bin Ali yang pada akhirnya meninggal lebih dahulu dari pada kakaknya in (tahun 114 H) merupakan salah seorang Imam dua belas yang di percaya Syiah Itsna Asyariyyah.
Namun demikian, dari Mohammad bin Baqir, Abu Hanifah belajar untuk tidak pernah menjelek-jelekkan para sahabat dan justru memuji mereka dihadapkan para pengikutnya.
Pada suatu hari, Muhammad bin Baqir pun pernah marah besar ketika sekelompok penduduk Irak menjelek-jelekkan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan di hadapannya Ia pun justru membantahnya.
Bersama Abu Muhammad Abdullah bin Al-Hasan bin Al-Hasan, seorang Ulama besar dengan murid- murid yang banyak menjadi Ulama terkenal seperti Sufyan Ats-Tsauri dan Imam Malik, Abu Hanifah belajar banyak hal. Guru beliau ini pun akhirnya meninggal pada tahun 145 H.
Bersama Jahat Shadiq, Abu Hanifah belajar Ilmu Fiqih. Meskipun seusia, namun berdasarkan riwayat para Ulama, Ia di tempatkan sebagai salah seorang Guru Abu Hanifah.
Beliau memuji kehebatannya dalam masalah Fiqih dengan perkataan, "aku tidak melihat seorang pun yang ahli Fiqih melebihi Jafar Shadiq." Jafar Shadiq mendahului Abu Hanifah menghadap dan pencipta pada tahun 148 H.
Bersambung.....