tegursapanews - Perlu diketahui pula bahwa selain prihal pokok diatas, terdapat pula beberapa perbedaan antara ahli Riwayah dan ahli Ra'yi. Ahli Riwayah tentu saja lebih senang kepada periwayatan hadis.
Biasanya mereka tidak akan menggunakan logika kecuali di saat darurat dan tidak menemukan hadis lain. Berbeda dengan ahli Ra'yi yang hanya akan menerima periwayatan hadis jika dipandang Sahih.
Mereka pun tidak menerima hadis-hadis dhaif, berbeda dengan ahli Riwayah yang dapat menerimanya apabila tidak ada dalil lain.
Abu Hanifah yang kala itu lebih mengalami masa yang dipenuhi berbagai perdebatan diantara kelompok agama dan pemikiran yang ada, lebih memilih menjadi salah seorang Ulama Kufa dari kalangan Tabi'in yang juga terkenal sebagai ahli Ra'yi.
Di akhir hidup Abu Hanifah, kedua kelompok ini sudah hampir menyatu karena mereka bergabung ketika ada kajian dan halaqah ilmu. Mereka semuapun sepakat bahwa apa yang dilakukan bertujuan untuk menegakkan syariat Islam.
Oleh sebab itu, banyak sekali pujian para Ulama berbagai kalangan yang menunjukkan kehebatan Abu Hanifah dalam masalah Fiqih. Sebut saja Ibn Juraih yang berkata, "Dia adalah orang yang ahli fiqih. Dia adalah orang yang ahli Fiqih."
Bersambung.....