Tegursapanews - Banyak sekali Riwayat yang bercerita mengenai keteladanan sosok Abu Hanifah yang sedikit berbicara namun banyak berfikir. Sebagaimana di Riwayat kan oleh Jafar bin Ar-Rabi, "Aku tinggal bersama Abu Hanifah selama lima tahun. Aku tidak melihat seorangpun yang lebih banyak diamnya melebihi dirinya, kecuali jika ditanya tentang Fiqih.
Mulutnya akan terbuka dan mengalir menjelaskan ibarat sungai. Akupun mendengar gema suaranya dengan jelas. Sungguh, orang yang saleh adalah orang yang selalu serius dalam urusannya, tidak banyak tertawa, bahkan lebih banyak menangis memikirkan kesalahannya."
Sebuah riwayat lain datang dari murid Abu Hanifah yang bernama Abu Yusuf, seorang Mufti pada masa Harun Ar-Rasyid. Saat itu, ia masuk menemui sang khalifah. Harun Ar-Rasyid pun bertanya, "Tenangkanlah kepadaku akhlak Abu Hanifah."
Abu Yusuf menjawab, "Demi Alloh, ia benar-benar menjauhi hal yang diharamkan oleh Allah Swt. Menjauhi para pecinta dunia, banyak berpikir, dan tidak banyak bicara.
Jika ada yang bertanya kepadanya tentang sesuatu dan ia mengetahui jawabannya maka ia akan menjawab.
Wahai Amirul Mukminin, aku tidak mengenalnya kecuali seorang yang sungguh menjaga diri dan agamanya, juga seorang yang tidak menyebut-nyebut orang lain kecuali dengan kebaikan."
Harun Ar-Rasyid menimpali, "ini adalah akhlak orang-orang saleh."
Bersambung.....