Setelah di Tanah air, Kyai Mas Alwi di kucilkan oleh para sahabat dan tetangganya. Akhirnya Kyai Mas Alwi membuka warung kecil di daerah jalan Sasak, dekat wilayah Ampel untuk berjualan memenuhi hajat hidupnya.
Mengetahui Mas Alwi sudah kembali ke Tanah Air, KH. Ridwan Abdullah mendatanginya, lalu Kyai Mas Alwi berkata:
"kenapa kang, sampean datang ke sini, nanti sampean akan di cuci pakai debu sama Kyai-Kyai lainnya, sebab warung saya ini sudah di anggap mugholladzah?"
"Dik Mas Alwi, sebenarnya apa yang sampean lakukan sampek pergi pelayaran ke Eropa?" Tanya Kyai Ridwan.
Kyai Mas Alwi menjawab:
"Begini kang Ridwan. Saya ini ingin mencari Renaissance, apa seh sebenarnya renaissance itu? Lah, Adik Manshur mendatangi Mesir untuk mempelajari renaissance itu salah, sebab tempatnya renaissance itu ada di Eropa.
Coba sampean lihat nanti kalau di Manshur datang, dia pasti berkata begini, begini, dan begini..... " (maksudnya adalah kembali ke Al-Qur'an dan Al Hadits, tidak bermazhab, tuduhan bid'ah dan sebagainya).
Beliau melanjutkan:
"Renaissance yang ada di Mesir itu sudah sudah tidak murni lagi kang Ridwan, sudah di bawah makelar. Lha orang-orang itu mau melakukan pembaharuan dalam Islam, apanya yang mau di pembaharuan, Islam itu sudah sempurna, sudah tidak ada lagi yang diperbaharui". Allah Swt sudah berfirman:
... " Pada hari ini telah ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam ini menjadi agama bagimu... " (Al-Maidah:3)
Bersambung....
