Sistem Hukum dan Militer Zaman Firaun
tegursapanews - Hukuman untuk kejahatan ringan diantaranya pengenaan denda, pemukulan, mutilasi dibagian wajah, atau pengasingan, tergantung pada beratnya pelanggaran.
Kejahatan serius seperti pembunuhan, dan perampokan makam dihukum oleh eksekusi berat, diantaranya Pemenggala leher, ditenggelamkan, atau ditusuk. Hukuman juga bisa diperluas ke keluarga penjahat.
Sejak pemerintah ke Kerajaan Baru, Oracle memiliki peran penting dalam sistem hukum, baik pidana maupun perdata. Prosedurnya adalah dengan memberikan pertanyaan "Ya" atau "tidak" Kepada Tuhan terkait sebuah isu.
Sang Tuhan, diwakili oleh sejumlah Imam, memberi keputusan dengan memilih salah satu jawaban, melakukan gerakan maju atau mundur, atau menunjuk pada sekembar papirus atau ostracon.
Sistem hukum Mesir Kuno tersebut tidak kalah uniknya dengan aspek Militer saat itu. Dalam aspek Militer, angkatan perang Mesir Kuno bertanggung jawab untuk melindungi Mesir dari serangan asing dan menjaga kekuasaan Mesir Kuno.
Tentara Mesir kuno melindungi ekspedisi penambangan ke sinai pada masa Kerajaan Lama dan terlibat dalam perang saudara selama periode pertengahan pertama dan kedua.
Angkatan perang Mesir juga bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap jalur perdagangan penting, seperti kota buhen pada jalan menuju Nubia.
Benteng-benteng juga didirikan, seperti benteng di Sile, yang merupakan basis operasi penting untuk melancarkan ekspedisi ke Levant.
Pada masa Kerajaan Baru, Firaun menggunakan angkatan perang Mesiy untuk menyerang dan menaklukkan kerajaan Kush dan sebagian Levant.
Bersambung.....