Jejak-jejak yang telah ditoreh setelah setengah abad tersebut perlu di susun kembali, lalu disajikan kepada Publik agar masyarakat tahu sudah sejauh mana langkah Hidayatullah dalam menggapai visinya.
Sebagaian Masyarakat tentu telah mengenal Hidayatullah. Namun, tak banyak yang paham apa yang sedang diperjuangkan oleh organisasi yang didirikan oleh Ustadz Abdullah Said ini.
Padahal, memahamkan Hidayatullah kepada masyarakat tak boleh sekedar kulitnya, tapi juga isinya. bukan cuma hasil yang dicapainya, tapi juga proses untuk mencapai hasil tersebut.
Harus diakui, masyarakat yang betul-betul mengenal Hidayatullah masih sangat terbatas. Tak sebanding dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, dan jumlah penduduk yang begitu banyak. Keadaan seperti ini bukan tak disadari oleh kami, para pemangku amanah di Hidayatullah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa visi dan misi besar Hidayatullah harus digaungkan lebih keras dan dahsyat lagi. Visi besar itu harus diproklamirkan secara Vulgar hingga sampai ke semua telinga.
Ini penting untuk menarik simpati dan perhatian, juga kepedulian. Proyek besar membangun Peradaban Islam bukan proyek abal-abal yang bisa dikerjakan sembarang orang.
Proyek ini harus dikerjakan oleh banyak orang dari berbagai profesi dan keahlian, disiplin ilmu dan latar belakang, serta kapasitas dan biaya yang tidak sedikit. Intinya, pembangunan sebuah peradaban harus melibatkan semua unsur dan golongan secara bersama-sama.
Bersambung....
Sumber: Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, 50 tahun Indonesia Mengabdi.
