Notification

×

Iklan

Iklan

50 (Lima Puluh Tahun) Hidayatullah Mengabdi... Bagian 2

| November 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-26T00:28:46Z
tegursapanews -  Kondisi inilah yang mendorong Hidayatullah membuka diri untuk memperkenalkan dirinya secara lebih luas dan masif. Harapannya, dengan ta'aruf yang terbuka terseut, banyak potensi yang terekrut menjadi bagian dari pembangunan peradaban Islam. 

Hidayatullah meyakini bahwa dunia dakwah itu kuasa, seluas samudra biru yang membentang sepanjang mata memandang. Jumlah umat yang masih awam terserak di mana-mana dan mereka belum tersentuh layanan dakwah sama sekali. Mereka menantikan kehadiran para dai, termasuk Hidayatullah. 

Demikian pula dalam hal rekrutmen Jama'ah dan kader. Masih banyak saudara Muslim yang belum menyalurkan potensinya dalam sebuah Jama'ah. Padahal, mereka sangat potensial. Mereka memiliki kapasitas, keahlian, keterampilan, dan sumber daya. 

Kiprah pengabdian Hidayatullah selama lima puluh tahun, sejak didirikan hingga saat ini. Tentu saja, miliston tersebut dapat menjadi rekam jejak yang akurat bagi siapa saja yang berminat untuk bergabung, bermitra, atau berkolaborasi. 

Sekali lagi, Visi besar Hidayatullah, yaitu membangun Peradaban Islam, telah memanggil semua komponen umat untuk bersatu padu, bersama-sama mengoptimalkan sumber daya yang kita miliki secara efektif dan efisien. Panggilan ini diserukan kepada setiap individu muslim, keluarga, komunitas, dan perkumpulan lainnya. 

Itulah sebabnya, Hidayatullah sejak awal menyatakan diri sebagai lembaga milik umat dan untuk umat. 

Hidayatullah bukan milik perorangan, keluarga, atau golongan tertentu. Kalimat yang di hafal oleh semua kader dari Ustadz Abdullah Said, "Jika saya atau keluarga saya keluar dari Hidayatullah, maka yang boleh dibawa hanyalah  badan dan pakaian yang melekat d badan."

Di Hidayatullah, nepotisme yang sering menjadi penghambat kemajuannya telah lama terselesaikan. Walaupun tidak menerima sistem merit dalam kaderisasi dan kepemimpinan, namun dalam kenyataan di lapangan hal tersebut berjalan lancar. 

Hidayatullah bukan kerajaan, juga bukan Kesultanan. Regenerasi dan pergantian kepemimpinannya di Hidayatullah berjalan lancar atas dasar Syura yang di jalankan secara ketat dan taat. 

Bersambung..... 

Jurnalis: Abdul. Chalim
×
Berita Terbaru Update