tegursapanews - Kini Hidayatullah telah melewati setengah abad pertama. Selama masa lima puluh tahun tersebut, Hidayatullah telah membuat landasan pacu yang kokoh dan kuat sehingga siap melaju cepat.
Mengawali dasa warsa lima puluh tahun kedua ini, Hidayatullah menjadikan tahapan rejuvinasi dan revitalisasi sebagai program utamanya. Pada tahapan ini, semua pengurus organisasi dan fungsionaris amal usaha akan diisi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi dan faqih dalam ulumuddin.
Peremajaan, penyegaran atau rejuvinasi tersebut harus dimaknai lebih luas, tak sekedar peralihan generasi senior kepada generasi yang lebih muda.
Rejuvinasi harus dimaknai sebagai peralihan pola pikir. Apalah artinya remaja jika pola pikirnya masih kolonial. Hidayatullah sebagai sebuah organisasi massa harus dikelola dengan manajemen modern, tapi tetap mempertahankan kultur dan tradisi ibadah yang kuat dan akhlak islami.
Membangun peradaban Islam yang menjadi visi besar Hidayatullah mengandung konsekuensi mengajak sebanyak-banyaknya generasi milenial untuk bergabung, menyatukan diri dalam harakah ini.
Yang masih jauh diharapkan mendekat, sedangkan yang sudah mendekat diharapkan segera merapat.
Ada dua amanah besar yang harus diangkat oleh generasi pe lanjut, yaitu amanah sebagai hamba Allah Swt, sekaligus amanah sebagai khalifah.
Alloh Swt berfirman:
"Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh". (Al-Ahzab [33]:72)
Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kewajiban pertama manusia adalah mengimani Allah Swt sebagai Tuhan yang mencipta dan mengatur segenap alam.
Setelah mengimani dengan keyakinan yang benar, kewajipan yang melekat pada diri manusia adalah ta'abbud, beribadah hanya kepada-Nya. Syirik adalah kezaliman terbesar yang tidak terampuni selamanya.
Beribadah merupakan bagian utama dan pertama dalam islam. Itulah misi penciptaan manusia. Allah SWT berfirman:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi kepada-Ku. (Az-Zariyat [51]:56)
Bersambung.....