Meskipun hieroglif formal digunakan dalam acara seremonial hingga abad ke-4, menjelang akhir abad hanya segelintir kecil Imam yang masih bisa membacanya.
Usaha untuk mengartikannya muncul pada masa Bizantium dan Islam di Mesir, tetapi baru pada tahun 1822, setelah penemuan baru Rosetta dan penelitian oleh Thomas Young dan Jean -Francois Champolliion, hieroglif baru dapat diartikan
Hieroglif adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet. Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia.
Beberapa dari tulisan tersebut berasal dari tahun 3000 SM dan telah digunakan bangsa Mesir Selama lebih dari 3000 tahun. Masyarakat Mesir menggunakannya hieroglif kursif untuk sastra keagamaan pada papirus dan kayu.
Adapula variasi formal tulisan yang lebih kecil, yang disebut hieratik dan Demotik, namun secara teknis tulisan tersebut bukan merupakan hieroglif.
Berdasarkan kamus, arti hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno, yang terdiri atas 700 gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda; dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau teka teki yang sukar dibaca atau dipahami maknanya.
Disebut hieroglif karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa tulisan tersebut merupakan tulisan pendeta yang memiliki makna dan tujuan yang suci.
Bersambung.....
