tegursapanews - Jika merujuk pada sejarah, sebenarnya hieroglif sudah muncul sebelum kekuasaan tradisi artistik Mesir. Contohnya simbul pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM, menyerupai tulisan hieroglif.
Selama beberapa tahun, prasasti hieroglif yang pertama kali diketahui adalah narmer Palette, ditemukan dalam penggalian di Hierakonpolis (Sekarang Kawm al-Ahmar) pada tahun 1890-an, yang diperkirakan berasal dari tahun 3200 SM.
Pada tahun 1998, tim arkeologis Jerman di bawah pimpinan Gunter Dreyer, pada penggalian di Abydos (Sekarang Umm el-Qa'ab), menemukan sebuah makam dari seorang penguasa pra Dinasti, dan menemukan tiga ratus pahatan nama dari tanah liat dengan proto-hieroglyphs, tertanggal pada masa Naqada IIIA dari abad ke-33 SM.
Kalimat pertama yang tertulis penuh dengan hieroglif sejauh yang ditemukan adalah kesan segel yang ditemukan di makam Seth-Peribsen, yang terletak di Umm el-Qa'ab, tertanggal dari Dinasti kedu. Di zaman kerajaan tua, kerajaan tengah, dan Kerajaan Baru, terdapat sekitar 800 hieroglif.
Saat zaman Yunani Roman, mereka menomori lebih dari 5000 hieroglif. Pada abad ke-4, beberapa orang Mesir akhirnya dapat membaca tulisan hieroglif. Penggunaan hieroglif kemudian berhenti setelah penutupan seluruh gereja-non Kristen pada tahun 391M oleh Kaisar Romawi Theodosius I.
Bersambung.....