Secara visual, keseluruhan hieroglif kurang lebih bersifat kiasan. Mereka merepresentasikan elemen yang nyata ataupun iludional, terkadang menyesuaikan dengan mode dan disederhanakan, tetapi secara umum benar-benar dikenal dalam tanda.
Bagaimanapun, simbul atau tanda yang sama, berdada konteksnya, dapat diinterpretasikan dalam bermacam-macam cara, yaitu sebagai Fonogram (phonetic Reading), sebagai logogram, atau sebagai idiogram (Semagram; Determinative, semantic Reading).
Kebanyakan simbol atau bentuk hieroglif merupakan fonetis alam, yang berarti bahwa simbol tersebut dibaca dan dibuat sesuai dengan karakter is visualnya. Gambar dari mata dapat menjelaskan kata mata itu disebut dengan Fonogram dari kata I.
Bentuk Fonogram dalam satu konsonan disebut mono atau tanda unilateral; dengan dua konsonan disebut tanda bilateral; dengan tiga konsonan disebut tanda Triliteral. Dua puluh empat tanda unilateral disebut abjad hieroglif. Penulisan hieroglif Mesir normalnya tidak mengindikasi huruf vokal, seperti A, I, U, E, O.
Penulisan Mesir sering kali Pleonastis atau berlebihan. Ini sering kali terjadi dalam sebuah kata yang harus diikuti oleh sejumlah karakter penulisan yang memiliki kesamaan pengucapan. Contoh, kata nfr, yang memiliki arti cantik, baik, sempurna, ditulis dalam triliteral yang unik.
Bersambung.....
