tegursapanews - Tercatat dalam sejarah UINSA Surabaya pada abad yang lalu, nama Rektor kedua IAIN Sunan Ampel bernama Prof, Dr KH Syafi'i Abdul Karim masa bakti 1972-1975, sebelum Rektor ketiga Prof Drs Marsekan Fatawi kelahiran Lamongan Jawa Timur dan setelah Rektor Pertama Prof. Dr. Tengku Ismail Yakqub SH, kelahiran Aceh.
Nama Prof KH Syafi'i Abdul Karim sangat terkenal di Surabaya dalam statusnya sebagai Ketua MUI Jawa Timur. beliau lahir di Liwa Lampung pada 19 Desember 1909. Dalam biografnya tercatat, setelah dia menimba ilmu di Payakumbuh Sumatera Barat, melanjutkan studi di al-Azhar University Kairo Mesir, lalu mengabdi sebagai dosen di Bagdad Irak.
Pada tahun 1960, beliau pulang ke tanah air dan menjadi dosen di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian beliau ditugaskan Rektor menjadi Dekan Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pada saat itu, karib kerabat beliau dari Lampung seperti Tn Romli dan Tn Buchari ikut menjadi karyawan di kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Kita kenal beberapa orang mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya yang lahir di Lampung. Mereka itu alumni Pontren Gontor Ponorogo seperti al-maghfur Tn Sabrony Amien, Tn Djalili, Tn Syafiq Barlian dan nama lainnya termasuk Tn Bunyana Sholihin yang sekarang berstatus sebagai dosen di UIN Raden Intan Lampung. Beliau pernah studi pasca sarjana di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan meraih Doktor di kampus UIN Syahid Jakarta.
Banyak hal yang menarik perhatian tentang profil masyarakat Lampung, antara lain profil cewek yang lahir di Bumi Lampung yang kita kenal parasnya cantik dan kulit putih mulus. Bahasa mereka ada kemiripan dengan bahasa daerah Komering, salah satu suku di Sumsel yang konon masih tetesan darah Bani Israil seperti etnis Batak Toba Samosir Sumut.
Selain itu ada sisi kesamaan adat istiadat antara masyarakat daerah Lampung dan suku Sasak di Lombok NTB tentang proses lamaran pasangan suami istri. Kita tidak faham, kenapa ada kesamaan tradisi tentang setiap bujang yang mau kawin. Mereka harus melakukan penculikan atau membawa lari anak gadis di kampung yang akan dijadikan Istrinya.
Muncul sebuah prediksi dari pengamat sosial, bahwa adat istiadat tentang bujang maling anak gadis di kampung akan hilang ditelan zaman modern, termasuk bahasa daerah Lampung akan hilang pada abad yang akan datang. Salah satu dasar berpikirnya, yaitu penduduk yang berdomisili di Bumi Lampung pada saat ini, sekitar 90 persen pendatang dari beragam etnis di Nusawi, mayoritas dari etnis Jawa. Presiden Gus Dur pernah menyebutkan bahwa Provinsi Lampung sebagai Jawa Utara.
Nah tadi malam, kita dapat info via WA dari sahabat karib Tn Ahmad Zaidun di Gresik, bahwa salah seorang karyawan IAIN Sunan Ampel kelahiran Liwa Lampung yang bernama Tn Bukhari telah dipanggil Allah SWT ke alam barzah. Beliau adalah sahabat karib kita pada saat kuliah dan kos di kelurahan Wonocolo pada tahun 1970an.
Disini teriring doa semoga beliau mendapatkan mardotillah. Selamat jalan kawan, pada saatnya kita semua yang masih hidup di muka ini pasti akan dipanggil ilahi Rabbi hidup merdeka di alam ukhrawi. al-Fatihah.... Maqbulan Amien.
Jumat, 01 Desember 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim