Pekan lalu muncul fatwa MUI tentang ajakan kepada umat Islam Nusantara agar memboikot produk produk negara pro Israel yang dijual pedagang di pasar. Bahkan ada ulama yang berani berfatwa mengharamkan makanan dan minuman yang halal seperti air mineral.
Hal tersebut sebagai puncak kejengkelan umat terhadap zionis Israel yang tidak punya rasa kemanusiaan lagi di Jalur Gaza Palestina pada bulan ini dan sebelumnya. Dalam laporan fihak yang berwenang, bahwa ribuan wanita dan anak anak yang wafat tanpa dosa, akibat dari gempuran senjata tentara zionis Israel siang dan malam, hingga rumah rata dengan tanah.
Kemarin kita dapat postingan video dari kawan via WA tentang negara Israel dan Amerika yang balas boikot kuliner khas Al-Jawi, seperti menu kuliner Lontong Balap,. Lontong Kikil, Lontong Sayur, Kupang Lontong dan menu lainnya. Menu tersebut tidak ditemukan di restoran Padang di Mancanegara, seperti di New York AS dan Tel Aviv Israel.
Dalam sejarah Islam tercatat dalam biografi Rasul Global tentang kisah Nabi Muhammad SAW dan umat Islam di Makkah diboikot oleh kafir Quraisy yang dipimpin Abu Lahab. Atas dasar kisah pemboikotan tersebut, lalu turun wahyu dari langit melalui malaikat Jibril, yaitu perintah supaya hijrah dari Makkah ke Yastrib, sekarang disebut kota Madinah al-Munawarah.
Muncul pertanyaan dari netizen
1. Apakah fatwa MUI tentang boikot terhadap produk negara pro Israel dibaca dan difahami warga negara Indonesia ?
2. Andaikan dibaca oleh 100 orang di Nusawi, berapa orang dari mereka yang patuh terhadap fatwa MUI ?
3. Bagi mereka yang abai terhadap fatwa MUI, apakah ada sanksi di tengah masyarakat ?
4. Adakah lembaga resmi yang mengkaji fatwa MUI dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan politik negara zionis Israel ?
5. Silahkan dilanjutkan sendiri pertanyaan yang lainnya yang terkait dengan masalah fatwa boikot memboikot tersebut.
Afwan Barokallah Amien
Rabu, 15 November 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim
